Selasa 18 Apr 2017 08:52 WIB

Urin Beraroma Aneh? Tujuh Hal Ini Mungkin Penyebabnya

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Winda Destiana Putri
Urin (Ilustrasi)
Foto: Health
Urin (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Kondisi urin dapat menunjukkan banyak hal terkait kesehatan tubuh. Tak hanya melalui warna, aroma yang timbul dari urin juga dapat menjadi tanda yang menggambarkan kondisi dalam tubuh.

"Urin normal, jika Anda cukup terhidrasi, umumnya memiliki aroma yang sangat terbatas," kata profesor urologi dari Columbia University Medical Center, Ojas Shah MD, seperti dilansir Huffington Post.

Dalam kondisi tertentu, aroma urin mungkin akan tercium sedikit lebih berbau dibanding biasanya. Perubahan aroma yang ringan mungkin disebabkan hal-hal sederhana seperti makanan atau minuman yang dikonsumsi. Akan tetapi, ada beberapa aroma urin yang mungkin menjadi 'sinyal' adanya masalah kesehatan dalam tubuh.

Seperti dilansir Huffington Post, Shah mengatakan setidaknya ada tujuh hal yang dapat membuat aroma urin berbau lebih dari biasanya. Sebagian penyebab merupakan hal biasa dan sebagian lainnya cukup berpotensi mengkhawatirkan. Berikut ini adalah ketujuh hal penyebab urin menjadi lebih berbau.

Dehidrasi

Kurang minum air akan membuat urin memiliki aroma amonia yang kuat. Kurangnya H2O untuk 'mencairkan' urin membuat urin menjadi lebih terkonsentrasi oleh produk-produk buangan. Oleh karena itu, selain memiliki aroma amonia yang kuat, dehidrasi juga membuat urin memiliki warna yang lebih pekat. Minum air putih lebih banyak akan membuat aroma urin kembali normal dan aroma amonia yang kuat menghilang.

Infeksi Saluran Kemih atau Infeksi Kandung Kemih

Urin berbau tak sedap juga dapat menjadi tanda kemungkinan adanya masalah pada kemih. Beberapa masalah kemih yang mungkin menyebabkan urin menjadi lebih berbau ialah infeksi saluran kemih, infeksi kandung kemih atau infeksi cystitis. Aroma akibat infeksi biasanya kuat dan tidak sedap. Jika memiliki aroma urin yang kuat dan tidak sedap, Shah menyarankan untuk memeriksakan diri ke dokter agar dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Banyak Minum Kopi

Konsumsi kopi yang terlalu banyak dalam sehari akan membuat aroma urin berubah. Dalam hal ini, Shah mengatakan aroma kopi akan sedikit tersisa dalam urin. Shah mengatakan hal tersebut mungkin terjadi karena beberapa 'sisa' dari kopi yang telah dipecah dalam tubuh masih memiliki aroma kopi yang khas.

Konsumsi Bawang Putih dan Bawang Bombay

Bawang putih dan bawang bombay tidak hanya membuat napas menjadi berbau. Kedua bawang ini juga dapat membuat urin beraroma tak sedap. Seperti halnya kopi, Shah menilai beberapa 'sisa' dari bawang putih atau bawang bombay yang telah dipecah dalam tubuh masih membawa aroma bawang yang khas, sehingga mempengaruhi aroma urin.

Asparagus

Asparagus seringkali membuat urin berbau, meski tidak pada semua orang. Shah mengatakan, beberapa orang memiliki enzim dalam tubuh yang memecah asparagus dengan cara tertentu sehingga menimbulkan aroma khas. Oleh karena itu, beberapa orang yang memiliki enzim ini mengalami perubahan aroma urin setelah mengonsumsi asparagus, dan beberapa orang lainnya tidak.

Diabetes

Shah mengatakan, ratusan tahun lalu ahli kesehatan dapat mengetahui keberadaan diabetes pada seseorang dengan merasakan urin mereka. Alasannya, urin penderita diabetes terasa manis.

Kemajuan teknologi kedokteran tak lagi harus membuat dokter merasakan urin pasien. Akan tetapi, urin tetap bisa menjadi salah satu media untuk mendeteksi kemungkinan diabetes pada seseorang.

Shah mengatakan, penderita diabetes yang belum terdiagnosis atau dengan diabetes yang tidak terkontrol baik akan memiliki urin dengan aroma yang manis. Aroma ini, terang Shah, tidak akan muncul pada orang tanpa diabetes meski mereka mengonsumsi banyak gula. Alasannya, tubuh yang sehat secara efektif membuat insulin dan menjaga kadar gula dalam kadar yang aman.

Kebocoran Usus ke Kemih

Fistula merupakan hubungan abnormal antara dua bagian tubuh yang dapat menyebabkan cedera, infeksi atau inflamasi. Salah satunya, terang Shah, fistula dapat berkembang di antara kandung kemih dan usus. Hal ini dapat membuat konten atau kandungan dalam usus dan konten dalam kandung kemih tercampur sehingga membuat urin beraroma tidak sedap.

Selain aroma tak sedap, fistula antara usus dan kandung kemih juga dapat membuat urin memiliki partikel-partikel kotoran. Shah mengatakan kondisi ini mungkin terjadi pada orang-orang dengan penyakit radang usus seperti penyakit crohn atau divertikulitis yang buruk. Kondisi ini juga dapat terjadi dalam beberap kasus kanker atau akibat dari terapi radiasi di area tersebut.

Saran Shah

Jika menyadari bahwa aroma urin berubah menjadi tidak sedap, Shah menyarankan agar Anda segera memeriksakan diri ke dokter. Pemeriksaan medis perlu dilakukan, apalagi jika Anda memiliki beberapa masalah kesehatan sebelumnya yang terkait dengan perubahan aroma urin. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement