Selasa 04 Jul 2017 08:06 WIB

10 Makanan Pemicu Penyakit Degeneratif

Rep: Christiyaningsih/ Red: Indira Rezkisari
Keju
Foto: Flickr
Keju

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peradangan yang terjadi pada anggota tubuh pada dasarnya adalah sebuah proses alami. Proses ini terjadi sebagai sinyal bahwa imun anggota tubuh tersebut sedang bekerja memberikan respons.

Namun jangan remehkan peradangan apalagi yang menimpa organ tubuh bagian dalam. Jika dibiarkan, bukan tidak mungkin peradangan tersebut menjalar lebih jauh menjadi kanker, diabetes, atau tekanan darah tinggi. Dilansir dari laman Lifehack, berikut makanan yang harus dihindari agar terhindar dari risiko peradangan dan penyakit-penyakit degeneratif lainnya.

Gula

Hampir semua orang tahu mengonsumsi terlalu banyak gula bisa menyebabkan gigi rusak. Di samping itu, terlalu banyak makan makanan manis memicu obesitas dan penyakit kronis seperti diabetes. Studi terbaru bahkan menunjukkan konsumsi gula dan produk susu berlebihan menimbulkan jerawat.

Produk Turunan Susu (Dairy)

Sekitar 60 persen dari populasi dunia tidak dapat mencerna susu. Susu adalah alergen yang memicu respons peradangan. Sejumlah penyakit dapat timbul akibat konsumsi susu seperti konstipasi, diare, gatal pada kulit, hingga kesulitan pernapasan.

Minyak Goreng

Pada umumnya, minyak goreng yang digunakan di rumah tangga dan restoran mengandung asam lemak omega 6 yang tinggi namun miskin lemak omega 3. Ketidakseimbangan ini mendorong peradangan yang memicu kanker dan liver.

Lemak Trans

Lemak trans meningkatkan kadar kolesterol jahat dan menurunkan level kolesterol baik. Lemak trans ditemui pada makanan yang dipanggang, digoreng dengan metode deep fried, serta fast food. Makanan yang diolah dengan margarin dan minyak hidrogenasi juga diketahui mengandung lemak trans. Jika organ tubuh sering terpapar minyak trans maka risiko menderita resistansi insulin, obesitas, dan penyakit-penyakit degeneratif akan meningkat.

Daging

Hewan-hewan yang diproduksi secara komersial di peternakan sebagai sembelihan biasanya diberi pakan yang tinggi omega 6 dan sedikit omega 3. Mereka juga dijejali vitamin dan hormon agar gemuk dan cepat besar. Daging-daging yang disembelih dari hewan yang dipelihara demikian harus dihindari.

Alkohol

Konsumsi alkohol secara rutin memicu peradangan pada laring, esofagus, dan hati. Peradangan yang sudah mencapai tahap kronis besar kemungkinan berkembang menjadi tumor hingga kanker.

Daging Merah Olahan

Studi medis membuktikan setelah memakan daging merah olahan misalnya sosis atau kornet, tubuh memproduksi yang disebut anti-Neu5Gc. Produksi tersebut berkaitan erat dengan timbulnya penyakit hati dan kanker.

Biji-bijian Olahan (Refined Grain)

Banyak sekali biji-bijian olahan yang mungkin tanpa disadari kita makan sehari-hari. Biji-bijian olahan sama sekali tidak mengandung vitamin B dan serat. Beras putih, roti tawar, tepung terigu, mie, biskuit, dan pasta adalah contoh makanan dari biji-bijian yang diolah. Kandungan glikemik yang tinggi menyebabkan penyakit jantung koroner, kanker, dan diabetes.

Bahan Makanan Tambahan Buatan

Bahan makanan tambahan artifisial seperti monosodium glutamat (MSG) dan aspartam memicu peradangan dan rematik. Makanan-makanan kemasan biasanya juga mengandung bahan tambahan buatan. Baca label kemasan baik-baik sebelum memutuskan untuk membeli.

Yogurt Beku

Kombinasi susu dan gula bukan ide yang bagus untuk menjaga tubuh kita agar tetap sehat. Walaupun kedengarannya sehat, yogurt beku memiliki kandungan gula yang tinggi dan lemak saturasi. Dua 'duet jahat' ini membuat sistem imun bekerja lebih keras yang bisa menyebabkan kelelahan dan kerusakan pembuluh darah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement