Ahad 23 Jul 2017 19:39 WIB

Pencandu Gim Berpotensi Terkena Diabetes

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Qommarria Rostanti
Tak banyak bergerak bisa menjadi tanda-tanda seseorang menderita diabetes
Foto: Telegraph
Tak banyak bergerak bisa menjadi tanda-tanda seseorang menderita diabetes

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Pengurus Besar Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) mengimbau masyarakat mewaspadai penyakit diabetes atau biasa disebut kencing manis. Sebab, satu dari 11 orang dewasa terkena penyakit diabetes di mana pengobatannya harus intensif dan seumur hidup.

Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia), Agung Pranoto, mengatakan penyebab diabetes bisa karena faktor genetik atau gaya hidup yang keliru seperti kurang gerak, banyak makan, dan stres. "Seseorang bisa terkena diabetes mulai dari tidak ada gejala sampai ada gejalanya seperti selalu haus, banyak makan, dan berat badan menyusut," ujarnya di sela-sela kegiatan peringatan Hari Diabetes Nasional.

Dia mengingatkan orang yang kecanduan bermain gim dan gawai sehingga kurang bergerak mampu terkena diabetes. Agung menyebut, data WHO menunjukkan bahwa tren penderita diabetes terus meningkat di dunia, baik di negara maju maupun berkembang. "Di Indonesia diperkirakan penderita diabetes mencapai 12 juta orang lebih," ujarnya.

Menurut dia, masyarakat jangan sampai merasakan gejala terlebih dahulu baru memeriksakan diri ke dokter. Yang perlu dilakukan adalah menemukan penyakitnya agar pengobatan bisa dilakukan dengan tepat.

Penyakit diabetes bisa disembuhkan. Orang yang memiliki diabetes bahkan bisa terlihat lebih sehat dari pada orang normal. Namun banyak masyarakat yang tidak tahu dan tidak mau tahu bahwa dirinya terkena diabetes.

"Dari tiga orang yang terkena diabetes hanya satu yang mau dites dan positif diabetes, sedangkan dua orang lainnya tidak merasa menderita diabetes," kata Agung. Tes gula darah merupakan kunci untuk mengetahui seseorang terkena diabetes atau tidak. Selain itu, pengobatan diabetes harus intensif sepanjang hidup.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement