REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida (UKRIDA) Dokter Antonius Ritchi Castilani, MS.I, DFM mengatakan diabetes merupakan penyebab kematian nomor tiga di Indonesia dan tidak memandang usia serta jenis kelamin. Namun, tren saat ini jumlah wanita terkena diabetes lebih banyak dibanding laki-laki.
"Diabetes memang tidak mengenal jenis kelamin, tapi data dari IDF menunjukkan 1 dari 10 wanita sekarang hidup dengan diabetes," kata dr Antonius dalam acara Jalan Sehat Diabetes di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Ahad (12/11).
Menurutnya, gaya hidup dan pola makan tidak seimbang di kalangan wanita menjadi penyebab tingginya jumlah wanita berisiko terkena diabetes. Merebaknya makanan cepat saji dari Amerika menjadi salah satu pemicu gaya hidup tidak sehat di kalangan remaja putri.
"Wanita juga kurang akses untuk melakukan olahraga rutin. Banyak pasien mengaku sudah berolahraga, jalan kaki ke pasar. Itu bukan olahraga," katanya.
Ia mengatakan perlu untuk mengedukasi masyarakat tentang pola hidup sehat dengan makan seimbang dan rutin beolahraga. Olahraga diperlukan untuk membaka gula yang berlebih dari konsumsi yang tidak sehat.
Di era saat ini, dengan teknologi yang semakin berrkembang membuat masyarakat malah untuk bergerak karena semua dapat diakses dengan mudah. "Tapi ini bisa memicu munculnya diabetes," kata Antonius.
Selain wanita, satu dari setiap tujuh bayi yang lahir terkena dampk diabetes. Hal tersebut perlu menjadi perhatian khusus terutama kaum wanita untuk mulai menjalani hidup sehat.
"Jalan santai salah satu olahraga ringan yang bisa dilakukan untuk mencegah diabetes. Ini perlu terus dikampanyekan melibatkan pemerintah dan pemangku kepentingan, termasuk swasta," kata Antonius.
Memperingati Hari Diabetes Dunia (14 November), UKRIDA bersama Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) bekerja sama dengan Kalbe Nutritional menggelar kegiatan Jalan Santai Diabetes diikuti 5.500 peserta yang seluruhnya wanita. "Sesuai dengan tema kegiatan Wanita Diabetes berhak idup sehat di hari mendatang," kat Senior Brand Manager Diabetasol Sandi Wijaya.
Sandi mengatakan sebagai swasta pihak ingin terlibat membantu pemerintah dalam memberikan edukasi tentang diabetes kepada masyarakat melalui kegiatan Jalan Santai Diabetes yang sudah lima kali penyelenggaraan setiap tahunnya.
"Menggandeng perguruan tinggi bagian dari pengabdian masyarakat, menjadi pembelajaran bagi mahasiswa untuk berhadapan langsung dengan pasien diabetes," kata Sandi.
Diabetes masih menjadi penyebab kemaatian tebesar nomor tiga di Indonesia dengan presentase 6,7 persen, setelah stroke 21,1 persen, dan penyakit jantung koroner 12,9 persen. Penyandang diabetes diperkirakan akan terus bertambah karena gaya hidup sendetari, makan-makanan yang tidak sehat dan mengkonsumsi gula berlebih.