REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengonsumsi keju sebanyak 40 gram setiap hari dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke. Hal ini diungkapkan oleh tim peneliti yang dilakukan oleh Li Qiang Qin dan tim dari Soochow University's School of Public Health di Cina. Hasil penelitian diterbitkan dalam jurnal European Journal of Nutrition.
Temuan ini cukup mengejutkan, mengingat kandungan gizi yang terdapat di dalam keju. Di satu sisi, keju mengandung beberapa zat gizi yang baik bagi kesehatan seperti kalsium, zat seng serta vitamin A dan B12. Di sisi lain, keju juga tinggi akan kandungan lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar kolesterol sekaligus meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Melalui meta analisis terhadap 15 penelitian observasi yang melibatkan lebih dari 200 ribu partisipan, Qin dan tim menemukan bahwa konsumsi keju secara rutin dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Berdasarkan penelitian, individu yang mengonsumsi keju secara rutin memiliki kemungkinan 18 persen lebih rendah untuk terkena penyakit kardiovaskular. Individu yang mengonsumsi keju secara rtuin juga memiliki kemungkinan 14 persen lebih rendah untuk mengalami penyakit jantung kroner dan memiliki kemungkinan 10 persen lebih rendah untuk mengalami stroke dibandingkan dengan individu yang sedikit mengonsumsi keju.
Tim peneliti mengatakan, efek konsumsi keju terhadap penurunan risiko penyakit jantung dan stroke ini akan semakin kuat jika keju dikonsumsi dalam jumlah tertentu. Jumlah konsumsi keju yang dimaksud tim peneliti adalah 40 gram keju setiap hari.
"Meta analisis terhadpa penelitian-penelitian prospektif ini menunjukan adanya asosiasi terbalik nonlinear ntara konsumsi keju dan risiko penyakit kardiovaskular," jelas tim peneliti seperti dilansir Medical News Today.
Meski begitu, penelitian ini masih memiliki beberapa keterbatasan dan bersifat observasi. Oleh karena itu, belum bisa dikatakan secara tegas bahwa konsumsi keju yang rutin pasti akan menurunkan risiko penyakit jantung atau stroke.
Sebelum ada penelitian lebih lanjut yang mengonfirmasi dampak konsumsi keju terhadap risiko penyakit jantung dan stroke, ada baiknya masyarakat tetap mewaspadai kandungan lemak jenuh dalam keju. Dengan kata lain, konsumsi keju sebaiknya dijaga agar tidak berlebihan. Konsumsi lemak jenuh yang direkomendasikan American Heart Association hanya 5-6 persen dari total asupan kalori harian.