Senin 21 May 2018 12:11 WIB

9 Meninggal di India Akibat Virus Nipah

Catatan WHO, 50 persen penderita virus Nipah meninggal dunia.

Kelelawar buah yang terinfeksi menjadi salah satu penyebab penyebaran virus Nipah.
Foto: EPA
Kelelawar buah yang terinfeksi menjadi salah satu penyebab penyebaran virus Nipah.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Tak kurang dari sembilan orang meninggal akibat wabah virus Nipah di Negara Bagian Kerala di India Selatan, kata beberapa pejabat kesehatan pada Senin (21/5). Sejumlah pasien virus Nipah juga dilaporkan masih menjalani perawatan.

"Sembilan orang telah menyerah pada virus mematikan tersebut di Kabupaten Kochikode dan Malappuram di negara bagian itu dalam 24 jam belakangan ini, setelah mereka dirawat karena demam. Tiga dari sembilan orang tersebut meninggal pada Ahad malam (20/5)," kata seorang pejabat senior kesehatan, sebagaimana dikutip Xinhua.

"Beberapa orang lagi yang terserang virus tersebut kini sedang dirawat di rumah sakit pemerintah di kedua kabupaten ini," ia menambahkan.

Sementara itu, Menteri Kesehatan India J.P. Nadda telah menginstruksikan satu tim pusat, yang dipimpin oleh Kepala Pusat Nasional bagi Pemantauan Penyakit (NCDC), untuk mengunjungi Kerala guna membantu pemerintah negara bagian setelah sembilan orang tersebut meninggal. Beberapa pejabat kesehatan mengatakan pemerintah negara bagian sedang berusaha menanggulangi wabah virus mematikan.

"Bangsal isolasi sudah dibuka di Rumah Sakit dan Perguruan Tinggi Medis Kozhikode dan satuan tugas khusus telah dibentuk untuk menanggulangi keadaan. Pemerintah negara bagian telah membatalkan cuti untuk dokter dan staf paramedis," kata seorang lagi pejabat kesehatan.

Berdasarkan catatan WHO tahun 2001, sebanyak 50 persen penderita virus Nipah berakhir dengan kematian. Virus Nipah bisa menginfeksi manusia dan hewan.

Virus Nipah adalah penyakit menular muncul dan menyebar di Malaysia pada 1999. Nama Nipah diambil dari nama Kampung Sungai Nipah di Malaysia tempat pertama terjadi Kejadian Luar Biasa virus Nipah.

Virus ini mula-mula mempengaruhi hewan peliharaan sebelum menyerang manusia. Organisme tersebut --yang mengakibatkan virus itu-- adalah Ribonucleic acid virus dari keluarga Paramyxoviridae, jenis Henipavirus.

Virus Nipah memiliki masa inkubasi selama empat hingga 18 hati. Gejalanya berupa radang saluran pernapasan, batuk mirip influenza, demam tinggi mendadak, dan nyeri otot.

Penyakit ini bisa berlanjut menjadi peradangan pada otak atau encephalitis). Gejalanya disertai pusing, mual, muntah, hingga disorientasi. Tanda-tanda dan gejala bisa berkembang menjadi koma dalam 24 jam hingga 48 jam.

Upaya mencegah paparan virus Nipah adalah dengan menghindari hewan yang diketahui atau dicurigai terinfeksi. Gunakan alat pelindung saat berada dekat babi atau kelelawar buah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement