Jumat 10 Aug 2018 16:02 WIB

Hati-Hati, Cahaya Gawai Ternyata Bisa Membuat Buta

Peneliti menemukan cahaya biru ponsel bisa merusak mata bahkan sebabkan kebutaan

Rep: Dwina Agustin/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ilustrasi Wanita berjilbab/wanita main gadget. (Republika/Darmawan)
Foto: Republika/ Darmawan
Ilustrasi Wanita berjilbab/wanita main gadget. (Republika/Darmawan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ilmuwan telah menemukan hubungan antara cahaya biru dari smartphone, laptop dan perangkat digital lain merusak penglihatan. Bahkan, risiko beratnya dapat mempercepat kebutaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Toledo di Amerika Serikat mengungkapkan, paparan sinar biru yang terlalu lama memicu molekul beracun yang akan dihasilkan di sel-sel peka cahaya mata. Hal itu dapat menyebabkan degenerasi makula atau suatu kondisi yang tidak dapat disembuhkan yang memengaruhi bagian tengah penglihatan.

Baca: Cahaya Layar Ponsel Dapat Rusak Kesehatan Kulit

Cahaya biru yang memiliki panjang gelombang lebih pendek dan lebih banyak energi dibandingkan dengan warna lain. Secara bertahap cahaya biru itu dapat menyebabkan kerusakan pada mata.

"Kita terpapar cahaya biru secara terus menerus dan kornea mata dan lensa tidak dapat memblokir atau memantulkannya," ujar asisten profesor di departemen kimia dan biokimia Universitas Toledo Dr Ajith Karunarathne, dikutip dari The Guardian, Jumat (10/8).

Karunarathne menjelasakan, bukan rahasia lagi kalau cahaya biru merusak penglihatan manusia karena  melukai retina mata. Eksperimen yang dilakukannya diharapkan bisa memberikan terapi yang memperlambat degenerasi makula, seperti jenis penurunan mata yang baru.

Degenerasi makula, yang mempengaruhi sekitar 2,4 persen dari populasi orang dewasa di Inggris. Kondisi umum itu biasanya terjadi pada orang berusia 50-an dan 60-an yang mengalami kehilangan penglihatan secara signifikan. Hal ini disebabkan oleh kematian fotoreseptor, yaitu sel-sel peka cahaya, di retina.

Degenerasi makula terkait usia adalah penyebab utama kebutaan di Amerika Serikat. Meskipun tidak menyebabkan kebutaan total, itu dapat membuat kegiatan sehari-hari seperti membaca dan mengenali wajah menjadi sulit.

Baca juga: Kurangi Penggunaan Teknologi untuk Perbaiki Kualitas Tidur

Sel fotoreseptor membutuhkan molekul yang disebut retina untuk merasakan cahaya dan memicu sinyal ke otak, memungkinkan manusia untuk melihat. Peneliti menemukan terkena cahaya biru menyebabkan retina memicu rantai reaksi yang mengarah ke molekul beracun yang dibuat dalam sel-sel fotoreseptor.

“Jika Anda menyinari cahaya biru pada retina, retina membunuh sel-sel fotoreseptor sebagai molekul pemberi sinyal pada membran larut. Sel fotoreseptor tidak beregenerasi di mata. Ketika mereka mati, mereka mati untuk selamanya," kata mahasiswa PhD di Universitas Toledo yang terlibat dalam penelitian Kasun Ratnayake.

Penelitian yang diterbitkan Scientific Reports menemukan memperkenalkan molekul retina ke jenis sel lain di dalam tubuh, seperti sel kanker, sel jantung dan neuron, menyebabkan mereka mati ketika terkena cahaya biru. Cahaya biru saja atau retina tanpa cahaya biru tidak berpengaruh pada sel.

“Toksisitas yang dihasilkan retina oleh cahaya biru adalah universal. Itu bisa membunuh semua tipe sel," ujar Karunarathne.

Ilmuwan menemukan, molekul yang disebut alpha-tocopherol, antioksidan alami yang ditemukan di mata dan tubuh, menghentikan sel-sel mati, namun, gagal menawarkan perlindungan terhadap populasi yang menua atau mereka yang sistem kekebalannya telah ditekan. Saat itu maka akan terjadi kerusakan.

Bagi yang ingin melindungi mata mereka dari cahaya biru, Dr Karunarathne menyarankan memakai kacamata hitam yang dapat menyaring UV dan cahaya biru di luar. Di samping itu, hindari penggunaan ponsel atau tablet dalam gelap.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement