REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Karbohidrat termasuk zat gizi yang kerap dipangkas konsumsinya oleh orang-orang yang sedang menurunkan berat badan. Beberapa pola diet instan yang populer seperti diet keto misalnya, sangat membatasi asupan karbohidrat. Tetapi, amankah memangkas asupan karbohidrat secara ekstrim saat menurunkan berat badan?
Karbohidrat pada dasarnya merupakan sumber energi terpenting bagi tubuh. Di dalam sistem pencernaan, karbohidrat akan diubah menjadi glukosa sehingga bisa digunakan oleh sel, jaringan hingga organ di dalam tubuh sebagai energi.
Karbohidrat bisa dibagi ke dalam dua kategori yaitu karbohidrat kompleks dan karbohidrat sederhana. Karbohidrat kompleks bisa didapatkan dari beberapa jenis amkanan seperti gandum utuh dan sayuran berpati. Sedangkan karbohidrat sederhana bisa didapatkan dari produk turunan susu, buah-buahan dan sayur-sayuran.
Tubuh cenderung mencerna karbohidrat sederhana dengan cepat. Sedangkan karbohidrat kompleks dapat memberikan energi yang lebih tahan lama. Keduanya perlu dikonsumsi agar pola makan tetap seimbang.
Saat ingin menurunkan berat badan, konsumsi karbohidrat boleh saja dikurangi. Akan tetapi pengurangan karbohidrat tidak boleh melebihi batas yang dianjurkan.
Menurut panduan pola makan, 45-65 persen kalori harian harus berasal dari karbohidrat. Sebagai contoh, bila Anda membutuhkan 1800 kalori per hari, maka jumlah karbohidrat yang perlu dikonsumsi adalah 203-293 gram per hari.
"Menurunkan asupan karbohidrat di bawah ini tidak direkomendasikan untuk sebagian besar orang," ungkap ahli gizi Christy Brissette RD seperti dilansir Men's Health.
Konsumsi karbohidrat yang lebih rendah dari batasan ini dapat membuat kebutuhan tubuh akan vitamin dan mineral lebih sulit terpenuhi. Karena itu, konsumsi karbohidrat tetap perlu di jaga pada batas 45 persen dari total asupan kalori harian ketika sedang menurunkan berat badan.