Jumat 04 Jan 2019 14:34 WIB

Mencegah dan Mengobati Luka di Organ Kewanitaan

'Jerawat' atau luka vagina umumnya terjadi akibat infeksi menular seksual (IMS).

Rep: Christiyaningsih/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi
Foto: Ilustrasi
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Munculnya luka atau benjolan kecil seperti jerawat pada organ kewanitaan kerap membuat kaum perempuan panik. Sebenarnya, kondisi tersebut ada yang bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, ada juga yang harus diperiksakan ke dokter untuk ditangani lebih lanjut pada kasus akut.

Luka dan sakit yang penampakannya seperti jerawat umumnya terjadi pada bagian luar bibir vagina atau klitoris. Benjolan serupa jerawat yang terbentuk itu berwarna cerah dan berisi cairan.

Kulit di sekitar benjolan tersebut juga berubah kemerahan dan perih. Bisa jadi perempuan mengira benjolan berisi cairan itu adalah jerawat padahal sejatinya bukan.

'Jerawat' atau luka vagina umumnya terjadi akibat infeksi menular seksual (IMS). Hubungan seks lewat vagina, anal, oral, dan alat bantu seks adalah biang keladi utama munculnya 'jerawat' atau luka tersebut. Jenis IMS yang paling umum yang menyebabkan luka genital atau melepuh antara lain herpes genital, kutil kelamin, chancroid, sifilis, molluscum contagiosum, dan granuloma inguinale.

Dikutip dari Boldsky, herpes genital tidak dapat disembuhkan secara total. Namun bisa dilakukan pengobatan seperti acylic/carbocyclic guanosine analogues. Orang yang punya herpes genital sebaiknya menghindari hubungan seksual.

Sedangkan kutil organ kewanitaan timbul akibat adanya human papillomaviruses (HPV). Kutil ini bertekstur lembut di permukaan kulit dan biasanya bisa pecah dengan sendirinya. Kutil dalam jumlah yang kecil bisa diolesi krim imiquimod. Sedangkan bila ukurannya besar maka perlu ditangani dengan operasi.

Penyebab lain munculnya luka dan 'jerawat' pada organ kewanitaan, yaitu kontak dermatitis, rambut yang tumbuh ke dalam, vulvovaginitis, eksim, kista, infeksi luka, hubungan seks yang kasar, dan pakaian yang tidak tepat.

Untuk mencegah penyebaran infeksi menular seksual, gunakanlah kondom jika diperlukan ketika berhubungan intim. Jika pasangan Anda terdiagnosa IMS, bicaralah padanya agar mengikuti cek kesehatan dan pengobatan. Tujuannya agar dia tidak menularkan infeksi pada Anda.

Akan tetapi, luka vaginal yang terjadi akibat alergi atau kondisi lain pada kulit bisa dicegah. Pada Kksta dan rambut tumbuh ke dalam, risiko bisa dikurangi dengan membasuh air hangat dan menghindari penyebab iritasi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement