Selasa 30 May 2023 03:02 WIB

Pakai Ludah Sebagai Pelumas Saat Berhubungan Seksual? Jangan, Bahayanya Banyak

Menggunakan ludah sebagai pelumas dapat menyebabkan penyakit menular.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Hubungan seksual ilustrasi). Penggunaan air liur sebagai pelumas dapat mendatangkan berbagai risiko kesehatan.
Foto: www.freepik.com
Hubungan seksual ilustrasi). Penggunaan air liur sebagai pelumas dapat mendatangkan berbagai risiko kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggunaan air liur sebagai salah satu bentuk pelumasan selama hubungan seksual adalah sesuatu yang umum. Namun para ahli telah memperingatkan bahwa hal ini dapat menyebabkan penyakit menular.

Dilansir laman The Citizen, Kamis (25/5/2023), banyak pasangan mengaku pernah menggunakan air liur saat bercinta setelah mereka kering atau bahkan sebelumnya. Hal ini sejalan dengan ulasan studi tentang penggunaan pelumas yang diterbitkan pada tahun 2022 di Sexual and Reproductive Health Matters, ada individu yang lebih memilih menggunakan ludah dibandingkan pelumas. 

Baca Juga

Berikut ini bahaya menggunakan air liur saat berhubungan seksual:

1. Meningkatkan risiko infeksi menular seksual

Dilansir laman Times of India, Kamis (25/5/2023), air liur dapat meningkatkan risiko menularkan atau menerima infeksi menular seksual (IMS). Setiap IMS di tenggorokan atau mulut dapat ditularkan ke alat kelamin melalui air liur.

Ini termasuk infeksi seperti herpes, gonore, klamidia, HPV, sifilis, dan trikomoniasis. Infeksi seperti herpes genital dapat ditularkan melalui kontak dengan air liur atau kulit di area mulut seseorang dengan infeksi herpes oral. Jika seseorang atau pasangannya memiliki lesi herpes aktif dan kemudian mereka menggunakan air liur untuk melumasi saat berhubungan seks, mereka dapat menularkan herpes genital.

2. Terkena infeksi atau iritasi vagina

Air liur mengandung bakteri dan enzim yang membantu memecah makanan. Saat Anda memasukkan bakteri dan enzim ini ke dalam vagina melalui air liur, ini dapat mengganggu mikrobioma vagina Anda. Ini dapat membuat Anda berisiko terkena infeksi jamur atau vaginosis bakteri. Menurut buletin yang diterbitkan pada tahun 2020 di jurnal Obstetrics and Gynecology, air liur terkadang dapat memicu proses peradangan di vagina, yang menyebabkan rasa gatal dan perih.

3. Vagina berbau tak sedap

Pakar kesehatan mengatakan, terjadi peningkatan penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur dan bakteri pada saluran reproduksi wanita dan sumber utamanya dikatakan air liur. Bukti menunjukkan, mereka yang menggunakan air liur sebagai pelumas selama hubungan seksual menyebabkan infeksi yang memicu keluarnya kotoran serta bau tak sedap dari vagina.

Seorang ginekolog dari Rumah Sakit Aga Khan, Jane Muzo, mengatakan saat Anda mengambil air liur dan memasukkannya ke dalam vagina wanita, Anda memindahkan bakteri yang terdapat di dalam mulut dan membawanya ke dalam vagina.

"Ingat bahwa mereka adalah jenis bakteri yang berbeda, sehingga mereka tidak dapat hidup bersama, hal ini menimbulkan konflik dan menyebabkan bakteri yang berkunjung atau menetap melemah," ujarnya. Jika orang tersebut memiliki bau mulut, hal itu dapat menyebabkan keluarnya cairan yang berbau tidak sedap.

4. Masalah pada mulut

Menurut dr Nathanael Mtinangi dari Rumah Sakit Muhimbili, tindakan menggunakan air liur selama hubungan seksual tidak disarankan dan secara ilmiah tidak dapat diterima. Ia mengatakan, mulut manusia terdiri atas ratusan bakteri oral mikro flora yang ramah terhadap kesehatan mulut, namun berbahaya jika bersentuhan dengan vagina.

Begitu pula dalam sistem reproduksi wanita terdapat jenis bakteri lactobuciluss dan juga candida albicans yang ramah terhadap sistem reproduksi wanita, tetapi ilmu pengetahuan mengatakan bahwa ini berbahaya jika masuk ke dalam mulut.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement