Senin 18 Feb 2019 06:01 WIB

Salad Ternyata tak Bantu Turunkan Berat Badan

Salah satu alasannya adalah jenis buah dan sayuran yang biasa digunakan dalam salad.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Ani Nursalikah
Daun selada Romaine merupakan bahan utama untuk salad, terutama Caesar Salad.
Foto: AP
Daun selada Romaine merupakan bahan utama untuk salad, terutama Caesar Salad.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salad kerap dianggap sebagai menu makanan yang bersahabat bagi orang-orang menurunkan berat badan. Faktanya, salad yang banyak dijual di pasaran tak banyak membantu proses penurunan berat badan.

Salah satu alasannya adalah jenis buah dan sayuran yang biasa digunakan dalam sajian salad. Setidaknya ada empat jenis buah dan sayur yang sering disajikan dalam salad, yaitu mentimun, lobak, selada, dan seledri.

Baca Juga

Menurut Nutritional Quality Index (NQI), keempat buah dan sayur ini termasuk ke dalam urutan lima terbawah bahan-bahan salad berdasarkan nilai gizinya. Sebagian besar kandungan keempat buah dan sayur ini hampir 97 persen air.

Bila sayuran ini disajikan sebagai salad caesar, maka yang lebih mendominasi adalah ayam, krim, keju, dan roti yang digoreng. Makanan-makanan ini tak hanya tinggi kalori, tetapi juga tinggi garam dan tidak memberikan rasa kenyang untuk waktu lama.

Menurut peneliti, salad memiliki efek 'health halo'. 'Health halo' merupakan ilusi kesehatan yang justru dapat menyabotase tujuan pediet yang ingin menurunkan berat badan.

Sebagai contoh, peneliti dari Cornell University menemukan orang yang mengonsumsi makanan rendah lemak dibandingkan makanan yang bervariasi cenderung berakhir dengan mengonsumsi 90 kalori lebih banyak dari orang yang makan secara normal.

Salad juga dianggap membantu orang-orang yang berdiet memangkas asupan karbohidrat demi menurunkan berat badan. Padahal, orang-orang yang ingin menurunkan berat badan tidak harus menjauhi karbohidrat dan berdiet secara ekstrem. Dengan meningkatkan olahraga atau aktivitas fisik, mereka yang sedang menurunkan berat badan tetap dapat mengonsumsi karbohidrat.

Tanpa asupan karbohidrat atau glukosa untuk dibakar, kadar energi di dalam tubuh akan menurun dan efikasi olahraga menjadi terhambat. Pada akhirnya, tubuh akan menggunakan asam amino sebagai energi sehingga meneybabkan metabolisme tubuh melambat. Kondisi ini membuat tubuh membakar kalori lebih lambat dari sebelumnya.

"Anda membutuhkan karbohidrat untuk mengurangi lemak," ujar Hazel Wallace seperti dilansir di Men's Health.

Meski begitu, bukan berarti sayur-sayur yang digunakan dalam sajian salad tidak bermanfaat dalam proses penurunan berat badan. Sayuran tersebut bisa membantu upaya penurunan berat badan bila disajikan secara tepat. Salah satunya adalah dibuat menjadi sandwich atau roti lapis.

"Anda bisa dengan mudah mengombinasikan protein sehat dan sayuran di antara dua lembar roti," ujar Wallace.

Roti lapis yang dibuat sendiri di rumah pada dasarnya bisa menjadi sajian makanan sehat. Bukan hanya itu, roti lapis juga memiliki rasa lezat sehingga orang-orang yang sedang diet lebih mudah menjaga pola makan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement