REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Menyusui seringkali menjadi tugas yang menantang bagi ibu baru. Beberapa ibu tidak menghasilkan cukup ASI dan ibu lain justru memproduksinya dalam jumlah berlebih. Salah satu contoh adalah Tabitha Frost, ibu dari seorang gadis berusia delapan bulan, yang harus memompa susu setiap tiga jam.
Frost menghasilkan begitu banyak ASI sehingga dia telah menyumbangkan sekitar 470 liter ASI untuk diberikan kepada bayi lainnya. Dia menghasilkan sekitar tiga liter ASI setiap hari, dan hanya sebagian yang dikonsumsi oleh putrinya, Cleo.
Blogger yang berbasis di California baru-baru ini mengungkapkan bagaimana memompa susu telah menjadi "pekerjaan penuh waktu" untuknya. “Rutinitas saya tidak berhenti apakah saya sedang berlibur, saya merasa tidak enak badan, atau jika saya kurang tidur. Saya selalu melakukannya," katanya seperti dikutip Indian Express.
Mengapa Frost menghasilkan begitu banyak ASI? Itu karena dia memiliki kondisi langka, yang disebut sindrom hiperlaktasi. Kondisi yang membuatnya menghasilkan susu tiga kali lebih banyak daripada rata-rata. Berikut penjelasan sindrom tersebut menurut ginekolog dan dokter kandungan Dr Shweta Goswami.
Bagaimana ASI diproduksi?
“Tingkat hormon yang disebut prolaktin naik pascamelahirkan. Ketika bayi mengisap ASI, tubuh mengirimkan sinyal ke otak untuk meningkatkan kadar prolaktin, yang mengarah pada produksi ASI. Begitulah siklusnya berlangsung," kata Dr Goswami.
Jumlah ASI yang diproduksi terkait dengan respons mengisap bayi. Tubuh wanita secara ideal menghasilkan ASI sesuai kebutuhan bayi, yang bervariasi sesuai dengan usia anak. Jumlah susu yang dikonsumsi juga bervariasi dari satu bayi ke bayi lainnya.
Apa itu sindrom hiperlaktasi?
Sindrom hiperlaktasi adalah kondisi langka di mana tubuh memproduksi susu berlebih. Hiperlaktasi disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon. Dalam beberapa kasus, kadar prolaktin menjadi tinggi, yang disebut hiperprolaktinemia.
Terkadang, ini juga bisa menjadi pertanda tumor otak dan akan membutuhkan operasi. Di sisi lain, mungkin ada perempuan yang memiliki saluran yang sangat sensitif, di mana payudara terus mengeluarkan ASI, bahkan jika tingkat hormonnya tidak setinggi itu. "Hiperlaktasi dapat disebabkan oleh salah satu dari kedua kondisi tersebut, ”jelas Dr. Goswami.
Apakah memerahnya adalah solusi yang tepat?
Ketika ada produksi susu berlebih, beberapa perempuan memerahnya seperti Frost. Tapi Dr Goswami, menyarankan untuk tidak melakukannya.
Semakin banyak memompa, semakin banyak pula produksi susu. Biasanya dia menyarankan untuk tidak menstimulasi payudara atau menyentuhnya karena salurannya sangat sensitif.
Jadi, dalam kasus hiperlaktasi, perempuan idealnya tidak boleh memerah sama sekali. Kasus Frost bisa menjadi salah satu kelainan langka di mana dia harus memerah atau dia mungkin melakukannya secara sukarela.
Tapi apa pun itu, hiperlaktasi adalah kondisi serius yang membutuhkan perhatian medis segera. Obat tersedia untuk hiperlaktasi, yang membantu menekan produksi susu. "Kondisi ini tidak boleh dianggap remeh dan jika Anda memiliki semacam sekresi, Anda harus berkonsultasi dengan dokter,” tambahnya.