Rabu 08 Jan 2025 14:27 WIB

ASI Jadi Perhiasan? Tren Ibu Abadikan Momen Menyusui Ramai di TikTok

Proses pembuatan perhiasan ini melibatkan pengawetan ASI atau tali pusar.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Ibu menyusui (Ilustrasi). Perhiasan DNA yang terbuat dari air susu ibu (ASI) menjadi pilihan ibu untuk mengabadikan momen menyusui.
Foto: Republika
Ibu menyusui (Ilustrasi). Perhiasan DNA yang terbuat dari air susu ibu (ASI) menjadi pilihan ibu untuk mengabadikan momen menyusui.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Perhiasan DNA yang terbuat dari air susu ibu (ASI), rambut, hingga tali pusat bayi sedang populer di kalangan ibu di Indonesia. Cara unik ini diklaim sebagai upaya untuk mengabadikan momen berharga saat melahirkan dan menyusui buah hati.

ASI atau tali pusar yang digunakan untuk perhiasan biasanya hanya dalam jumlah kecil, dan hanya menjadi elemen tambahan atau inklusi dalam perhiasan. Tujuannya adalah untuk menyimpan kenangan dan memori berharga, serta memberikan nilai personal dan estetika tertentu pada perhiasan.

Baca Juga

Proses pembuatan perhiasan ini melibatkan pengawetan ASI atau tali pusar yang kemudian dikristalkan dan dibentuk menjadi batu yang dapat dipasangkan pada cincin, kalung, atau pun gelang sesuai dengan permintaan pelanggan. Salah satu toko perhiasan DNA, Mammary, misalnya akan meminta pelanggan untuk mengirim sebagian kecil ASI atau tali pusar untuk kemudian dibentuk menjadi liontin atau lainnya.

“Tali pusar yang mam kirimkan ke Workshop Mammary nanti akan digunting menjadi bagian kecil, tujuannya supaya tali pusar ini bisa muat dimasukkan ke dalam perhiasan ASI Moms,” demikian penjelasan Mammary, seperti dikutip pada Rabu (8/1/2025).

Biasanya, liontin atau batu perhiasan dari ASI berwarna putih atau gading. Namun demikian tak menutup kemungkinan variasi warna lain tergantung pada pigmen yang digunakan oleh pengrajin. Untuk menambah kilau dan estetika, banyak juga pengrajin yang menggunakan serbuk kilau atau serpihan emas.

Perhiasan ASI dapat bertahan seumur hidup selama dirawat dengan baik dan sesuai dengan rekomendasi pengrajin. Perhiasan DNA yang terbuat dari emas murni merupakan yang paling awet dan tahan lama, dibandingkan bahan lainnya.

Sementara itu, untuk harga perhiasan DNA bervariasi mulai dari Rp1,3 juta hingga Rp5 jutaan. Harga tersebut tergantung material yang digunakan misalnya emas, perak, hingga mutiara. Selain di Indonesia, perhiasan DNA yang terbuat dari air susu ibu juga populer di banyak negara termasuk Hong Kong, Kolombia, Irlandia, Inggris, hingga Australia.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement