Selasa 07 May 2019 14:57 WIB

Ketika Harga Obat Asma di Inggris Terlampau Mahal

Obat asma di Inggris sulit dijangkau oleh masyarakat berpenghasilan pas-pasan.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Anak dengan asma/ilustrasi
Foto: http://www.harrisonsathome.co.nz
Anak dengan asma/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cukup banyak penderita asma di Inggris yang mengalami kesulitan untuk membeli obat. Mereka bahkan hanya bisa memilih satu dari dua opsi yang sulit, yaitu memilih untuk membeli obat atau membeli makanan.

Hal ini terungkap dalam sebuah studi yang dilakukan Asthma UK. Berdasarkan penelitian ini, lebih dari satu per tiga penderita asma harus mengurangi biaya belanja makanan mereka untuk bisa membeli obat.

Studi juga menunjukkan bahwa lebih dari 100 ribu partisipan mengaku mereka tak bisa membeli seragam sekolah untuk anak mereka setelah mengeluarkan biaya untuk membeli obat. Lebih dari setengah penderita asma di Inggris juga tak mampu membeli obat karena harga yang cukup tinggi.

Kesulitan membeli obat juga tampak pada kelompok berpendapatan rendah yang belum memenuhi syarat untuk mendapatkan keringanan. Pada kelompok ini, 9 dari 10 orang mengalami kesulitan untuk bisa membeli obat.

"Ada masa di mana saya harus menggunakan inhaler anak saya ketika saya mengalami serangan asma karena saya tak mampu membeli inhaler saya sendiri," ungkap salah satu penderita asma dari London Tenesha Robertson seperti dilansir The Sun.

Robertson mengaku sangat merasa bersalah akan hal itu. Akan tetapi, Robertson mengaku tak memiliki pilihan lain karena tak memiliki cukup uang untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari dan juga membeli obat untuk penyakitnya.

"Sangat tidak adil bahwa orang-orang dengan asma harus membayar untuk obatnya, apalagi asma merupakan penyakit serius dan bisa menjadi fatal," ujar Robertson.

Berdasarkan studi terbaru ini, Asthma UK juga menilai tidak adil bila para penderita asma di Inggris harus mengeluarkan uang untuk obat-obatan mereka. Asthma UK mendorong pemerintah Inggris untuk menghilangkan biaya obat bagi para penderita asma di Inggris.

Pemerintah Inggris sebenarnya sudah mengusulkan pemberian pre-payment certificate (PPC) untuk penderita asma. PPC dapat digunakan oleh penderita asma untuk mendapatkan obat-obatan asma selama periode waktu tertentu dengan jumlah biaya yang sudah ditentukan. Akan tetapi, hampir dari setengah penderita asma berpendapatan rendah dan seperempat dari seluruh penderita asma di Inggris tidak mendapatkan PCC.

Direktur peneliti dan kebijakan di Asthma UK Dr Samantha Walker mengatkaan ada ratusan ribu penderita asma yang dihadapkan pada pilihan sulit, yaitu mengurangi kebutuhan-kebutuhan dasar mereka atau mengurangi obat-obatan mereka. Kondisi sulit ini dapat membuat para penderita asma lebih berisiko untuk mengalami perburukan.

"Kondisi ini membuat mereka ada pada risiko untuk dirawat di rumah sakit atau bahkan kehilangan nyawa karena serangan asma," tutur Walker.

Sebagai bentuk solidaritas, Asthma UK memanfaatkan momen Hari Asma Sedunia untuk mengajak semua orang bergabung dalam gerakan "Stop Unfair Asthma Prescription Charges". Bila mendapatkan cukup banyak tanda tangan, Walker yakin mereka dapat memberi dorongan kepada pemerintah Inggris untuk menghilangkan biaya obat-obatan untuk penderita asma.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement