REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kerontokan rambut bisa dialami oleh siapa saja, baik pria maupun wanita. Director of Business Development Derma Global Ventura Norita Sembada yang menaungi klinik kecantikan ERHA Clinic mengatakan penyebab kerontokan rambut berbeda-beda.
Dia menjelaskan kerontokan rambut merupakan salah satu permasalahan rambut dan kulit kepala yang paling umum. Pemicunya antara lain faktor usia, stres, konsumsi obat-obatan, faktor genetik, serta penggunaan alat penata rambut.
Norita yang berprofesi sebagai dokter itu mengatakan kerontokan rambut mengakibatkan hilangnya perlindungan alami dari sinar matahari. Selain itu, kerontokan rambut mengganggu penampilan serta berpotensi menimbulkan kebotakan atau alopecia.
Jenis kerontokan yang paling umum ditemui di klinik ERHA adalah alopecia androgenic. Hal ini disebabkan oleh faktor genetik yaitu hormon androgen yang mengakibatkan penyusutan dan gangguan pertumbuhan folikel rambut.
Jenis kedua adalah telogen effluvium (TE) yang disebabkan kelainan siklus rambut sehingga cenderung rontok saat menyisir atau keramas. Jenis ketiga adalah alopecia areata yaitu ketika sistem imun tubuh menyerang folikel rambut karena salah mengidentifikasinya.
"Pengobatan kerontokan dan kebotakan rambut harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien. Karena itu ERHA merancang layanan Personalized Hair Growth and Scalp Program," kata Norita lewat pernyataan resminya.
ERHA Clinic menghadirkan rangkaian produk formulasi dermatologis Over the Counter (OTC) yang dapat dibeli tanpa memerlukan resep. Rangkaian produk itu diformulasikan oleh para dermatologis, formulator, dan pharmacist.
Senior Channel Marketing ERHA Ferry Budiyanto menyampaikan selain produk OTC, solusi lain yaitu Hair Grow Activation Therapy untuk merangsang pertumbuhan rambut. Tindakan itu sesuai bagi pelanggan yang mengalami kerontokan rambut karena faktor genetik dan hormonal. Terapi tersebut merupakan kombinasi electroporation needle system dan hair grow by red light therapy.