Senin 15 Jul 2019 14:12 WIB

Lima Efek Samping Diet Ketogenik

Pada diet keto diet keto, tubuh mengubah lemak sebagai sumber energi

Rep: Santi Sopia/ Red: Christiyaningsih
Memanggang daging (ilustrasi)
Memanggang daging (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang memilih diet ketogenik dalam pola makan sehari-hari. Diet jenis ini adalah diet rendah karbohidrat, tinggi lemak, dan sudah menjadi tren di kalangan atlet maupun orang biasa.

Diet jenis ini mungkin kedengarannya luar biasa. Tetapi rupanya ada banyak efek samping dari diet keto yang mungkin tidak banyak ketahui. Untuk memahami cara kerja diet ketogenik, orang harus memahami ketosis, proses di mana tubuh menggunakan lemak untuk bahan bakar menjadi energi.

Baca Juga

Biasanya, energi diperoleh dari glukosa dalam bentuk karbohidrat yang dapat ditemukan dalam tepung, biji-bijian, sayuran, kacang-kacangan, produk susu, dan buah-buahan. Namun pada diet keto, karbo ini diganti menjadi lemak.

Ahli nutrisi Pamela Nisevich Bede mengatakan asupan karbohidrat secara alami menjadi sumber energi. Tetapi ketika tidak mengonsumsi karbohidrat alias memilih diet keto, tubuh mengubah lemak sebagai sumber energi. Berikut beberapa dampak dari diet ketogenik dilansir Men's Health.

1. Tingkat insulin turun

Pada diet normal, setelah makan makanan yang mengandung glukosa kadar insulin akan lebih tinggi. Tetapi ketika dalam kondisi ketosis, kadar insulin bisa anjlok.

Menurut Steve Hertzler selaku Kepala Petugas Ilmiah di EAS Sports Nutrition, dengan kadar insulin yang lebih rendah, diyakini asam lemak lebih mudah dilepaskan dari jaringan lemak tubuh dan membebaskannya untuk digunakan sebagai bahan bakar.

2. Kurang lapar di siang hari

Protein sangat mengenyangkan. Karena pelaku diet keto meningkatkan konsumsi protein, maka ia pasti merasa lebih kenyang di siang hari. Di luar itu, diet ketogenik juga dapat berperan dalam menekan nafsu makan. Peningkatan produksi keton diduga menekan pusat nafsu makan di otak.

3. Mulai merasa sakit

Keto dapat memiliki beberapa efek samping yang tidak menguntungkan. Salah satunya dikenal sebagai keto flu. Gejalanya biasanya muncul dalam beberapa hari pertama karena tubuh makan karbohidrat lebih sedikit.

Keluhan umum ini termasuk sakit kepala, mual, kabut, kram otot, dan kelelahan. Untuk meringankan rasa sakit, buat tubuh terhidrasi dan cukup tidur agar membantu mengatasi kelelahan dan kram otot.

4. Napas berbau tidak sedap

Berhati-hatilah, pediet keto mungkin perlu membawa permen penyegar mulut. Kendati begitu, beberapa orang mungkin tidak memiliki perubahan bau napas pada diet ketogenik. Banyak orang yang dalam ketosis gizi tidak akan mengalami perubahan signifikan dalam bau napas. Jadi itu bukan efek samping yang dijamin.

5. Sulit buang air besar

Jika tidak mendapatkan serat dan nutrisi lain yang cukup, pediet mungkin mengalami ketidaknyamanan pencernaan selama diet. Para pelaku diet keto sering menyebut sembelit sebagai pengalaman umum mereka tersebut.

Itu disebabkan oleh asupan serat yang lebih rendah. Pediet disarankan menambahkan suplemen serat rendah karbohidrat untuk meringankan gejala.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement