REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tren peremajaan organ intim perempuan kian meningkat dari tahun ke tahun. Menurut dokter speasialis kebidanan dan kandungan RS Pondok Indah (RSPI) dr Ni Komang Yeni Dhana Sari SpOG, dari tahun 2012 hingga tahun 2019 permintaan peremajaan area kewanitaan meningkat hingga 300 persen.
Peremajaan organ intim perempuan merupakan perawatan yang meliputi area vagina, baik itu di rongga, dinding, seluruh otot dan mukosa yang ada di vagina serta dasar panggul. Perawatan tersebut menjadi salah satu terapi untuk menangani disfungsi seksual pada wanita.
"Peremajaan vagina salah satunya bisa dilakukan dengan laser treatment," kata dr Komang dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu (14/8).
Menurut Ni Komang, setiap hari ada saja pasien yang menjalani terapi tersebut. Kendati demikian, laser treatment guna peremajaan organ kewanitaan tidak bisa dilakukan sembarangan.
Sebelumnya, ada banyak tahapan prosedur yang harus dilewati pasien, mulai dari konsultasi, pemeriksaan fisik, evaluasi kesehatan secara menyeluruh, hingga mencari faktor risiko serta mendiskusikan pilihan. Ni Komang mengingatkan agar pasien telah memastikan bahwa dokter yang akan melakukan tindakan sudah terverifikasi.
Dia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah terkecoh dengan promo-promo yang menawarkan harga miring. Jika dilakukan dengan tidak bertanggung jawab, peremajaan organ kewanitaan malah dapat menimbulkan penyakit.
"Terapi ini aman dan tanpa komplikasi, asal dilakukan dengan skrining indikasi yang tepat dengan pilihan alat yang sesuai dan dilakukan oleh tenaga ahli kompeten,” kata dia.