Sabtu 24 Aug 2019 06:55 WIB

WHO: Jangan Khawatir Terminum Mikroplastik dalam Air Kemasan

Bukan mikroplastik, bakteri tipus dan koleralah bahaya terbesar pada air minum.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Anak meminum air. Ilustrasi
Foto: AP
Anak meminum air. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belakangan, isu mikroplastik dalam air kemasan membuat masyarakat khawatir. Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa tingkat mikroplastik dalam air minum tampaknya tidak berisiko.

Kesimpulan itu dapat dari hasil penelitian yang dilakukan dengan cepat dan masih diperlukan lebih banyak penelitian mengenai pengaruhnya terhadap lingkungan dan kesehatan. Mikroplastik terbentuk ketika bahan-bahan buatan manusia terurai menjadi partikel-partikel kecil yang lebih kecil dari sekitar lima milimeter, meskipun tidak ada definisi ilmiah yang ketat.

Baca Juga

Dalam sebuah laporan yang diterbitkan Rabu, WHO mengatakan bahwa plastik sangat kecil itu "ada di mana-mana di lingkungan". Mikroplastik yang ditemukan dalam air minum, termasuk keran dan botol, kemungkinan besar berasal dari sistem pengolahan dan distribusi.

"Tapi, hanya karena kita menelan mikroplastik, tidak berarti itu memiliki risiko terhadap kesehatan manusia," kata Bruce Gordon selaku koordinator Air, Sanitasi, dan Kebersihan WHO, seperti dilansir laman NBC News.