Rabu 20 Nov 2019 10:28 WIB

Pentingnya Kolonoskopi Seperti yang Dilakukan Will Smith

Jalani kolonoskopi, Will Smith jadi tahu ada jaringan prakanker di ususnya.

Rep: MGROL 125/ Red: Reiny Dwinanda
Will Smith
Foto: EPA
Will Smith

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Merekam pengalamannya menjalani kolonoskopi, aktor Will Smith semula menganggap itu akan menjadi video yang lucu. Video berdurasi 17 menit tersebut ia unggah ke kanal YouTube-nya. 

Kolonoskopi ternyata sangat penting bagi kesehatan Smith. Pemeran Agent J dalam Men in Black ini jadi tahu ada polip alias adenoma tubular di ususnya.

Baca Juga

Menurut dr Ala Stanford yang memeriksa Smith, polip di ususnya itu merupakan jaringan prakanker. Seperti dilansir Film News, Stanford pun menyarankan agar Smith menjalani operasi pengangkatan polip tersebut sebelum berkembang menjadi kanker.

"Sembilan puluh lima persen kanker usus besar berkembang dari jenis polip yang ada di usus besar Anda,” jelas dokter dalam video tersebut.

Menurut Stanford, skrining dan deteksi dini kanker ususbesar dapat menyelamatkan nyawa. Dia juga mengatakan, laki-laki Afrika-Amerika memiliki kemungkinan besar terkena masalah usus besar yang menyebabkan kanker.

Berdasarkan rekomendasi Satuan Tugas Layanan Pencegahan Penyakit di AS, skrining kanker usus besar dilakukan setelah mencapai usia 50. Smith menjalani kolonoskopi pertamanya pada usia 51 tahun.

Dokter telah meminta Smith untuk menjalani kolonoskopi berikutnya dalam dua hingga tiga tahun ke depan, bukan 10 tahun seperti yang umum direkomendasikan. Dilansir Prevention, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC),  kolonoskopi adalah salah satu dari beberapa tes yang dilakukan untuk menyaring kanker usus besar.

Selama kolonoskopi, pasien akan dibius dan dokter akan memeriksa polip atau jaringan kanker di dalam rektum dan seluruh usus besar. Dokter menggunakan alat berupa tabung panjang, tipis, fleksibel, dan menyala. Selama tes, dokter dapat menemukan dan mengangkat sebagian besar polip dan jaringan kanker.

Sementara itu, Darrell Gray MD MPH menjelaskan bahwa polip adalah pertumbuhan yang terdiri dari gumpalan sel di permukaan usus besar. Wakil direktur di Pusat Ekuitas Kesehatan Kanker di Pusat Kanker Komprehensif Universitas Negeri Ohio, Rumah Sakit Kanker James itu mengungkapkan, tidak semua polip adalah prakanker.

Menurut Gray, adenoma merupakan adalah jenis polip yang paling umum. Namun, kalau polip yang bersifat prakanker tidak terdeteksi dan dihilangkan, gangguan itu dapat tumbuh dan berkembang menjadi kanker.

Menurut Rudolph Bedford MD, ahli gastroenterologi di Pusat Kesehatan Providence Saint John di Santa Monica, Kalifornia, dokter tidak bisa memastikan prakanker atau kanker hanya dengan melihat polip. Perlu uji laboratorium terhadap sampel jaringanuntuk dilakukan menentukan statusnya.

Jika dinyatakan sebagai prakanker, dokter akan merekomendasikan pasiennya agar mengikuti program pengawasan. Durasinya bergantung pada ukuran dan jumlah polip.

"Kolonoskopi berikutnya mungkin perlu Anda lakukan dalam tiga atau lima tahun sesuai dengan pedoman berbasis bukti," kata Bedford.

Sementara itu, jika seseorang dinyatakan memiliki polip yang tidak bersifat kanker, mereka hanya perlu menjalani skrining dalam 10 tahun seperti orang pada umumnya. Namun, jika seseorang memiliki umur lebih muda dari 50 tahun, mengetahui cara menemukan tanda-tanda kanker usus besar tetaplah penting.

Berkaca dari pengalamannya, Smith berusaha menyadarkan masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan kolonoskopi. Menurutnya, hal tersebut dapat membantu menyelamatkan nyawa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement