REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kefir merupakan minuman fermentasi berbasis susu yang mirip dengan yogurt. Akan tetapi, kefir memiliki tekstur yang lebih kental dan menggumpal serta rasa yang lebih asam bila dibandingkan yogurt biasa.
Selain memiliki rasa yang menyegarkan, kefir ternyata memiliki beberapa manfaat kesehatan. Berikut ini adalah lima di antaranya seperti dilansir Women's Health Mag.
1. Menunjang kesehatan usus
Kefir memiliki sifat probiotik yang kuat. Ada lebih dari 30 strain bakteri dan ragi di dalam kefir yang dapat membantu menunjang kesehatan usus. Tak heran bila kefir dianggap sebagai salah satu superfood. "Kefir mengandung probiotik dan serat, yang keduanya diketahui berkontribusi terhadap usus yang sehat," ujar ahli gizi Jenna Hope.
2. Vitamin B12
Kefir juga merupakan sumber vitamin B12 yang dibutuhkan tubuh. Vitamin B12 berperan dalam menjaga kesehatan sel darah dan saraf di dalam tubuh. Vitamin B12 umumnya ditemukan pada produk pangan hewani dan susu.
"Kefir dapat menjadi opsi sumber vitamin B12 bagi mereka yang menjalani diet vegetarian," tutur Hope.
Selain itu, proses fermentasi juga dapat meningkatkan ketersediaan nutrisi di dalam kefir. Artinya, kefir mungkin mengandung lebih banyak nutrisi dibandingkan susu biasa.
3. Tulang kuat dan sehat
Konsumsi kalsium diketahui dapat mendorong perkembangan tulang yang sehat serta menurunkan risiko osteoporosis. Kefir tradisional diketahui mengandung kalsium yang tinggi. Satu cangkir kefir saja bisa memenuhi lebih dari setengah kalsium yang dibutuhkan tubuh dalam satu hari.
4. Protein
Kefir juga merupakan sumber protein dan asam amino yang baik. Kandungan ini dapat membantu otot tubuh untuk berkembang dan memperbaiki diri. Satu porsi minuman kefir bisa mengandung sekitar 10 gram protein. Karena itu, tak sedikit atlet yang meminum kefir setelah berolahraga.
5. Rendah laktosa
Proses fermentasi membuat kefir memiliki kandungan laktosa yang lebih rendah dari susu. Sebagian orang yang memiliki intoleransi terhadap laktosa mungkin bisa menolerir kefir lebih baik dibandingkan susu.
Akan tetapi, tentu hal ini bergantung pada tingkat intoleransi laktosa yang dimiliki oleh seseorang. Karena itu, konsultasi dengan tenaga medis perlu dilakukan sebelum seseorang dengan intoleransi laktosa memutuskan untuk meminum kefir.