REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi pop asal Kanada, Justin Bieber, mengungkap bahwa dia tengah berjuang melawan penyakit Lyme. Pelantun lagu ‘Sorry’ berusia 25 tahun itu, mengungkap ia menderita infeksi virus kronis.
Lalu seperti apa penyakit lyme? Dilansir Times Now News, Kamis (9/1) dijelaskan, penyakit lyme adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Borrelia burgdorferi dan Borrelia mayonii. Ini ditularkan ke manusia melalui gigitan kutu atau kutu rusa yang terinfeksi.
Dalam kebanyakan kasus, kutu berwarna hitam harus melakukan kontak selama 36-48 jam untuk menularkan infeksi. Hewan peliharaan juga dapat menularkan infeksi yang berpotensi mematikan ini pada manusia. Infeksi terjadi ketika kutu bisa masuk ke dalam rumah melalui perantara bulu hewan peliharaan. Infeksi tidak dapat ditularkan dari manusia ke manusia.
Tanda-tanda dan gejala penyakit lyme biasanya berkembang sekitar tiga minggu setelah gigitan dengan keluhan demam, sakit kepala, kedinginan, kelelahan, nyeri otot dan persendian, kekakuan leher, dan ruam. Menurut Pusat Pengendalian dan Pengelolaan Penyakit (CDC), pembengkakan kelenjar getah bening dapat terjadi jika tidak ada ruam.
Jika tidak diobati, infeksi dapat menyebar ke persendian, jantung dan sistem saraf, menghasilkan berbagai gejala dan masalah seperti detak jantung tidak teratur, peradangan sendi kronis, kelumpuhan wajah dan neuropati.
Bagaimana cara mengobati penyakit Lyme? Penyakit lyme diobati dengan antibiotik (biasanya selama 3 minggu) pada tahap awal infeksi di mana pasien biasanya sembuh total. Namun, beberapa pasien memiliki gejala yang berlangsung selama bertahun-tahun, meskipun dokter tidak benar-benar tahu mengapa ini terjadi. Karenanya, tidak ada perawatan yang disepakati.
Pada pasien-pasien dengan bentuk penyakit neurologis atau jantung tertentu, perawatan intravena dengan antibiotik seperti ceftriaxone atau penicillin mungkin diperlukan untuk merawat kondisi mereka.
Bisakah penyakit Lyme dicegah? Data CDC menunjukkan bahwa sekitar 300.000 orang Amerika didiagnosis dengan penyakit lyme setiap tahun. Namun, ada langkah-langkah yang dapat dilakukan orang untuk mencegah atau mengurangi risiko infeksi kutu.
Antara lain, menghindari tempat-tempat seperti daerah lebat dengan rumput panjang tempat kutu hidup. Atau memakai penolak serangga dengan konsentrasi DEET setidaknya 20 persen, mengenakan baju lengan panjang, celana panjang, sarung tangan dan topi saat berada di luar ruangan, terutama jika pergi ke daerah berhutan atau berumput.