REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mata menjadi bagian yang sangat penting. Bila mata bermasalah, penglihatan ikut bermasalah. Ada tiga masalah mata yang sering dihadapi masyarakat Jakarta dan sekitarnya. Apa saja?
CEO RS Jakarta dr Heru Prananto MARS mengatakan, di Klinik Mata Jakarta Aini (KJMA) Rumah Sakit Jakarta rata-rata ada 50 pasien yang memeriksakan matanya setiap hari. dari jumlah itu, 50 persen pasien mengeluhkan masalah katarak.
"Katarak adalah buramnya lensa mata yang biasanya bening, kebanyakan kasusnya berkembang secara perlahan selama bertahun-tahun," jelas Heru di Klinik Mata Jakarta Aini, RS Jakarta, beberapa waktu lalu.
Selain itu, menurut Heru, masalah mata lainnya yang dikleuhkan pasien RS Jakarta adalah gangguan retina. Orang yang mengalaminya akan merasa pandangannya kabur, bergaris, bahkan hingga kehilangan penglihatan.
Masalah lainnya yang umumnya dikeluhkan pasien Klinik Mata Jakarta Aini adalah gangguan penglihatan karena miopi atau rabun jauh. Ini adalah suatu kondisi saat benda yang dekat tampak jelas, tetapi yang jauh tidak.
"Banyak pasien pada umumnya kalau tidak anak-anak, ya orang tua. Katarak muda jarang sekali," ujarnya.
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan, dr Muhammad Helmi, MM, mengatakan di wilayahnya, masalah penyakit mata yang juga sering terjadi adalah katarak. Ada sekitar 1.000 orang mengalami katarak di wilayah Jakarta Selatan berdasarkan laporan dari puskesmas.
Penderita katarak pada umumnya adalah lansia di atas 50 tahun. Katarak terjadi seiring dengan bertambahnya usia. Katarak bisa menyebabkan kebutaan dan karenanya harus dicegah.
Helmi mengatakan, Sudinkes telah melakukan berbagai penyuluhan untuk mencegah maupun mengatasi katarak. Pihaknya juga bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengatasi katarak dengan operasi, salah satunya dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).