REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) telah menyerahkan satu unit mobil kemoterapi dan terapi sistemik ke Rumah Sakit Kanker (RSK) Dharmais, Jakarta, Rabu (26/2). Penyerahan mobil yang kali pertama ada di Indonesia ini dalam bentuk hibah diharapkan bisa membantu penyembuhan pasien kanker yang berobat di RSK Dharmais.
Di RSK Dharmais, antrean rata-rata pasien rawat inap dan rawat jalan sebanyak 150-200 pasien/per hari. Antrean panjang ini berpengaruh kepada psikologis pasien yang terkadang jenuh melalui tahapan kemoterapi yang memang tidak nyaman dan melelahkan. Akibatnya ada pasien tidak menyelesaikan seluruh tahapan kemoterapi yang sudah ditentukan oleh dokter sehingga berakibat fatal.
Fakta ini membuat YKPI menyadari diperlukan sistem yang dapat meningkatkan pelayanan bagi pasien, sekaligus membantu RSK Dharmais yang telah menjadi mitra mereka sejak 2005. Hibah mobil kemoterapi dan terapi sistemik dipilih.
Ini sesuai dengan visi misi YKPI yang membantu pemerintah menekan angka kejadian kanker payudara satdium lanjut di Indonesia. Terlebih Direktur Utama RS Kanker Dharmais pada Juli 2019 pernah menyampaikan tentang kebutuhan unit mobil kemoterapi dan terapi sistemik untuk membantu mengurai antrean panjang tersebut. Oleh sebab itu, YKPI berupaya untuk bisa memenuhi kebutuhan tersebut dan baru bisa terwujud awal tahun ini. Selanjutnya, seluruh kegiatan, prosedur operasional, dan pengelolaan administrasi dan lain-lain menjadi tanggung jawab RSK Dharmais.
Ketua YKPI Linda Agum Gumelar dalam sambutannya menyampaikan bahwa sesuai data yang mereka punya, peningkatan jumlah pasien kanker, terutama kanker payudara dari tahun ke tahun terus meningkat. Ia menegaskan, ini perlu diantisipasi oleh semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta secara serius, berkelanjutan dan bersama-sama. Berdasarkan data dari Globocan 2018, di Indonesia kasus baru kanker payudara tertinggi. Angkanya mencapau 30,9 persen, atau sebesar 58.256 dari total 188.231 kasus baru kanker di Indonesia.
"Oleh karena itu YKPI berupaya melalui partisipasi donatur untuk bisa mewujudkan permintaan Direktur Utama RS Kanker Dharmais,” kata dia soal hibah mobil tersebut.
YKPI berharap hibah unit mobil kemoterapi dan terapi sistemik yang pertama dan satu-satunya di Indonesia ini menjadi sumbangsih mereka kepada para pasien kanker dalam menjalani tahapan pengobatan.
"Kami pun pernah merasakan beratnya dampak fisik, finansial, dan psikologis yang dialami oleh pasien kanker dan keluarga,” kata Linda yang penyintas kanker.
Linda pun menyampaikan harapannya kepada semua pihak untuk memberikan dukungan dan perhatian penuh kasih sayang kepada para pasien kanker di mana pun meraka berada dan jenis kanker apa pun yang sedang mereka alami.
PLT Direktur Utama RSK Dharmais Dr dr Iwan Dakota, Sp.JP (K), MARS mengharapkan adanya mobil kemoterapi ini dapat meminimalisasi antrean pasien rawat inap dan rawat jalan. Ia juga berharap kehadiran mobil ini dapat mensosialisasikan kemoterapi untuk pasien kanker, khususnya pasien kanker payudara secara tepat waktu dan tepat sasaran, mempermudah akses untuk mendapatkan pengobatan kemoterapi serta mempromosikan RSK Dharmais serta YKPI.
“Diharapkan para pasien yang belum tertampung antrean kemoterapi dari RSK Dharmais maupun RS Jejaring/binaan RSK Dharmais dapat terfasilitasi dengan adanya pelayanan mobil kemoterapi dan terapi sistemik ini,” ujarnya.
Kepala Badan PPSDM Kemenkes RI Prof. dr. Abdul Kadir yang hadir dalam acara penyerahan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan dari YKPI yang peduli terhadap permasalahan yang terjadi dalam hal penanggulangan kanker. "Saya juga mengucapkan selamat kepada RSK Dharmais atas unit mobil kemoterapi dan terapi sistemiknya, semoga dapat bermanfaat bagi pengembangan pelayanan rumah sakit dan bermanfaat bagi masyarakat luas,” kata dia.