REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Belum afdol mengunjungi Cirebon jika tak mampir ke rumah makan Empal Gentong Haji Apud. Rumah makan berusia 23 tahun ini menyediakan makanan khas Cirebon yang menggugah selera makan selepas jalan-jalan di Cirebon.
"Alhamdulilah, dari hobi makan saya terutama empal gentong akhirnya saya memutuskan jualan empal," kata Haji Apud di Cirebon, akhir pekan lalu. Awalnya, Haji Apud hanya memiliki rumah tepat di pinggir jalan Ir H Juanda Cirebon. Ia mengaku ketika membuka tidak memiliki kecakapan memasak, ia pun mengajak kerjasama dengan penjual empal keliling langganannya.
Dua tahun bersama, mitra kerjanya mengundurkan diri. Akhirnya, Haji Apud dengan bantuan istrinya memasak sendiri dan menemukan resep pas yang sampai saat ini menjadi idola kuliner Kota Cirebon. Dengan menu yang tidak begitu banyak, Empal Gentong Haji Apud meberikan rasa khas pas di lidah. Sejak itu empal gentong Haji Apud menjadi wajib coba saat di Cirebon.
Ada dua menu empal yang tersedia. Empal gentong dengan santan dan empal asam tanpa santan. Selain itu menu andalan dari Empal Gentong Haji Apud yaitu sate kambing muda dan nasi lengkok. Serta tak lupa makanan penutupnya tahu gejrot khas Cirebon.
Harganya pun terbilang murah. Untuk satu mangkuk empal gentong ataupun asem harganya Rp 22 ribu, sedangkan sate kambing muda Rp 40 ribu dan nasi lengko Rp 15 ribu.
"Saat ini juga tersedia empal dalam kaleng. Awet bisa sampe dua tahun," kata dia.
Kini, Haji Apud sudah memiliki dua cabang di Tuparev dan Pasar Batik Cirebon. Dengan pekerja sebanyak 120 orang di seluruh cabang dan pusat.
"Setiap hari bisa sampai 300-500 mangkuk. Di hari libur dan weekend bisa sampai 1.000 mangkuk lebih," ujarnya. Ia juga dibantu oleh putrinya, Eroh Masruroh, yang mengatur seluruh rumah makan milik ayahnya.