Rabu 23 May 2018 13:36 WIB

Bajingan Singkong Penarik Gerobak Temanggung

Kudapan bajingan sudah mulai punah dilupakan oleh anak muda Temanggung.

Bajingan, makanan dari singkong khas Temanggung, Jawa Tengah.
Foto: Republika/Indira Rezkisari
Bajingan, makanan dari singkong khas Temanggung, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kudapan dari singkong mungkin sederhana bagi banyak orang. Tapi penarik gerobak di Temanggung singkong merupakan makanan mewah yang hanya bisa dinikmati di waktu-waktu tertentu.

Brand Manager Restoran Kaum Jakarta, Lisa Virgiano, mengatakan kudapan singkong banyak ditemukan ragamnya di kuliner Tanah Air. Mulai dari digoreng, dikukus, hingga diolah menjadi tapai atau getuk hanya sebagian dari ragam olahan singkong.

"Di Tumenggung tapi penarik gerobak yang menempati strata rendah di desa cuma bisa makan seadanya. Ketika sedang ada hajat atau rezeki berlebih baru mereka masak singkong," ujarnya.

Singkong masakan keluarga penarik gerobak Temanggung itu akan dimasak bersama gula jawa dan santan hingga empuk. Makanannya bernama sangat unik, yaitu bajingan.

Lisa mengatakan, pada dasarnya bajingan adalah singkong yang direbus dengan gula merah dan potongan pandan. Lalu setelah mulai meresap, masukkan santan, dan masak hingga singkong empuk.

Menu serupa sebenarnya bisa ditemukan di banyak daerah di Indonesia. Namanya namun berbeda. Satu yang pasti menu ini mulai punah.

Di Temanggung sempat hampir tidak ada yang bisa memasak bajingan. Ketika inisiatif revitalisasi desa berbentuk Pasar Papringan berdiri di Dusun Ngadiprono, Ngadimulyo, Temanggung, Jawa Tengah, dilakukan upaya pula untuk merevitalisasi kuliner lawas.

"Sempat harus bertanya ke mbah-mbah desa bagaimana cara memasak bajingan. Menu ini sudah mulai dilupakan anak muda," terang Fransisca Callista, project manager Pasar Papringan.

photo
Serungkulun, hidangan dari singkong khas Tumenggung, Jawa Tengah.

Satu lagi kuliner Tumenggung yang mulai punah. Namanya serungkulun.

Serungkulun terbuat dari tepung ketan, gula pasir, kelapa parut, dan singkong parut. Semua bahan akan diaduk menjadi satu lalu dikukus selama kurang lebih satu jam.

Sebelum Pasar Papringan hadir, warga bisa mengoleskan pewarna makanan ke atas serungkulun. Fransisca mengatakan proyeknya kemudian mengajak warga membuat versi yang lebih sehat dengan bantuan buah naga merah.

Setelah serungkulun matang lalu poleskan buah naga yang sudah diblender ke atasnya. Tak perlu menunggu serungkulun dingin setelah keluar dari kukusan.

Lisa Virgiano mengatakan, aslinya serungkulun memang berwarna merah muda di atas dan putih di bawah. Bedanya sekarang serungkulunnya lebih sehat karena menggunakan buah naga.

Kudapan berbahan singkong ini tersaji selama Ramadhan di Kaum Restoran. Tempat makan yang terletak di Jalan Mochtar Kusumaatmadja, Menteng, Jakarta Pusat itu menawarkan paket berbuka puasa ala Pasar Papringan sepanjangan bulan Ramadhan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement