Senin 03 Sep 2018 13:21 WIB

Subway Yakin Sertifikasi Halal Langkah Bisnis yang Tepat

Keputusan Subway Singapura berubah jadi restoran halal sempat banyak diprotes.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Indira Rezkisari
Restoran Subway.
Foto: Flickr
Restoran Subway.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Jaringan restoran cepat saji terkemuka, Subway, di Singapura sudah sejak beberapa waktu resmi bersertifikat halal. Keputusannya untuk mengubah diri sebagai penyedia makanan halal menempuh kontroversi di negara yang mayoritas penduduknya tidak beragama Islam.

Sebelum memutuskan untuk menjadi restoran halal, pengelola Subway Singapura sudah memprediksi respons yang akan terjadi. Beragam komentar negatif bahkan sudah bermunculan sejak bulan Maret tahun ini ketika Subway mengumumkan tidak lagi akan menyediakan menu dengan babi.

"Kami memahami akan adanya perbedaan pendapat khususnya di media sosial, tapi kami yakin menjadi halal adalah keputusan bisnis yang tepat," ujar Country Director Subway Asia Tenggara Samad Mohd Shariff, dikutip Channel News Asia, Senin (3/9).

Cepat atau lambat, Shariff yakin, konsumen akan kembali menikmati Subway karena restoran sama sekali tidak mengurangi kualitas standar, kesegaran dan kenikmatan produk. Shariff mengatakan bahwa Subway akan melewati proses yang detil untuk memastikan kualitas produk yang dihasilkan sama-sama berkualitas tinggi.

Shariff menekankan motivasi Subway menjadi restoran halal yaitu agar makannya bisa dinikmati oleh semua orang. "Jika kami bersertifikat halal, maka semua masyarakat Singapura bisa membeli dari kami," kata Shariff.

Sebagai bagian dari proses untuk mendapatkan sertifikat halal dari Majelis Ugama Islam Singapura (MUIS), Subway harus memenuhi tiga poin. Yaitu, melakukan ritual pembersihan untuk semua restoran, menempatkan paling tidak dua pekerja Muslim di setiap gerai, dan memastikan produk berbasis protein sudah tersertifikasi halal.

Ritual pembersihan dalam Islam ini meliputi mencuci bersih semua peralatan, area dapur hingga semua restoran. Untuk melakukan pembersihan Subway harus menyewa kontraktor dari luar perusahaan pada Maret lalu. Sementara untuk pengganti babi dan bacon, Subway harus menggunakan ayam atau sapi.

Shariff menekankan bahwa perjalanan mendapatkan sertifikat halal ini sangat teliti demi menjaga kualitas produk. Menurut Shariff permasalahan seritifikasi halal ini bukanlah masalah yang besar. "Hanya saja diperlukan usaha lebih untuk mengubah pola pikir bahwa ini bagian dari menjaga kualitas produk," kata Shariff.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement