Jumat 19 Oct 2018 08:35 WIB

Bahaya Menggunakan Minyak Goreng Berulang Kali

Setiap menggunakan kembali minyak, periksalah warna dan kekentalannya.

Rep: Noer Qomariah K/ Red: Indira Rezkisari
Menggoreng dengan minyak.
Foto: Flickr
Menggoreng dengan minyak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Minyak merupakan elemen penting dalam memasak. Selain untuk menggoreng, minyak juga digunakan untuk meningkatkan cita rasa masakan atau memberikan tekstur tertentu.

Banyak ibu-ibu rumah tangga menggunakan kembali minyak yang sama berulangkali. Alasannya untuk meminimalkan pemborosan.

Baca Juga

Tetapi, sebenarnya menggunakan minyak berungkali sangat tidak aman dan dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan. Seperti dilansir dari Indian Express, Jumat (19/10), menggunakan kembali minyak yang sudah dipakai dapat menciptakan radikal bebas.

Radikal bebas ini menyebabkan peradangan dan penyakit. Radikal bebas menempel ke sel-sel sehat di dalam tubuh dan dapat menyebabkan masalah kesehatan tertentu.

Radikal bebas terkadang bisa bersifat karsinogenik, yang artinya mereka bisa menyebabkan kanker. Menggunakan kembali minyak yang dapat dipakai juga dapat menyebabkan ateroklerosis, yakni menyebabkan peningkatan kolesterol jahat yang menyebabkan penyumbatan di arteri.

Selanjutnya, menggunakan kembali minyak yang sudah dipakai dapat menyebabkan sejumlah masalah termasuk keasaman tubuh, penyakit jantung, penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, dan iritasi tenggorokan.

Idealnya minyak yang sudah digunakan untuk menggoreng tidak boleh dipakai lagi. Tetapi dalam beberarapa hal, tergantung pada jenis minyak yang digunakan, berapa lama dipanaskan, apakah digunakan untuk menggoreng sebentar, deep frying, dan jenis makanan apa yang dimasak.

Dengan mengingat beberapa hal ini, ibu rumah tangga atau siapapun yang senang memasak dapat mengurangi efek negatif dari penggunaan kembali minyak yang sudah dipakai. Minyak sisa dari memasak harus didinginkan dan dipindahkan ke wadah kedap udara melalui saringan.

Setiap kali menggunakan kembali minyak, periksalah warna dan kekentalannya. Jika telah berubaha warna menjadi gelap, lebih berminyak, dan terasa kental dari biasanya, itu tanda minyak sudah saatnya dibuang.

Jika minyak menjadi berasap saat dipanaskan jauh sebelum biasanya, itu harus dibuang. Minyak ini mungkin telah mengakumulasi HNE yang merupakan zat beracun dan dapat menyebabkan banyak penyakit.

Yang perlu diingat adalah semua minyak berbeda. Berberapa dari minyak memiliki titik asap yang tinggi dan membuat minyak itu cocok untuk digunakan menggoreng dengan suhu tinggi atau deep frying.

Minyak-minyak ini tidak rusak pada suhu tinggi. Contoh minyak tersebut adalah minyak bunga matahari, minyak kedelai, dedak padi, kacang tanah, wijen, mustard, dan minyak canola.

Ada pula minyak yang tidak memiliki titik asap tinggi, seperti minyak zaitun. Minyak jenis tersebut hanya dapat digunakan untuk menumis dan bukan untuk memasak di suhu tinggi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement