REPUBLIKA.CO.ID, JAkARTA -- Bintang Michelin sangat didambakan oleh restoran-restoran di seluruh dunia. Sejak dimulainya sistem peringkat bintang Michelin, kriteria untuk mendapatkan satu, dua, atau tiga bintang tetap tidak berubah.
Model penilaian ini unik karena hanya didasarkan pada ulasan pekerja Michelin yang dilatih secara khusus mengunjungi banyak restoran di seluruh dunia. Mereka akan memilih restoran-restoran terbaik yang layak mendapatkan bintang Michelin.
Seperti yang dilansir dari Independent, Kamis (6/12), jumlah bintang yang diterima restoran atau tidak berdasarkan pada lima kriteria. Yakni, kualitas bahan yang digunakan, penguasaan teknik masak dan rasa, kepribadian koki dalam masakannya, nilai uang dan konsistensi di antara kunjungan.
Pengulas anonim tidak melihat dekorasi, pengaturan meja, atau kualitas layanan ketika mereka mengunjungi sebuah restoran tanpa pemberitahuan. Menurut buku panduan, rating bintang satu dapat berarti membanggakan dan mewakili restoran yang sangat bagus dalam kategorinya.
Rating bintang dua menunjukkan sebuah restoran dengan masakan yang sangat baik dan layak untuk dikunjungi kembali. Sementara itu, bintang tiga adalah kehormatan tertinggi yang bisa diterima oleh restoran.
Rating bintang tiga ini menunjukkan restoran menyajikan masakan luar biasa dan layak dikunjungi untuk perjalanan istimewa. Setelah mendapatkan bintang, restoran harus mempertahankan standarnya yang tinggi. Dengan begitu, rating bintang Michelin akan terus melekat di restoran tersebut.
Akan tetapi ini rating bintang Michelin The Breslin di Ace Hotel dihapus. Begitu pula beberapa restoran lain di New York.
Direktur internasional baru dari panduan Michelin, Gwendal Poullennec mengatakan keputusan ini dibuat karena penurunan konsistensi dan kualitas. “Tentang apa yang ada di piring dan (rasanya) telah seperti itu selama lebih dari satu abad,” ujar Poullennec.