REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Makan siang apa hari ini? Di tengah cuaca yang begitu terik, satai kuah dan soto tangkar sepertinya enak untuk disantap.
Bila Anda berada di sekitaran Kota Tua atau wilayah Jakarta Utara, coba mampir ke kedai soto tangkar dan satai kuah Pak Diding yang ada di Pasar Pagi. Menu unik sate kuah bisa dijamin mengenyangkan perut.
Kedai di Pasar Pagi itu dikelola oleh sang anak, Yayat Supriyatna, semenjak Pak Diding meninggal dunia. Sebagai penerus usaha keluarga, Yayat mempertahankan resep soto kuah dan satai tangkar yang diwariskan ayahnya.
Satai kuah terbuat dari daging sapi yang dibakar dengan bumbu-bumbu gurih yang menjadi rahasia keluarga Pak Diding. Yayat sangat selektif dalam memilih daging untuk satainya.
Sementara itu, soto tangkarnya olahan Yayat memiliki ciri khas rasa yang berbeda dari hidangan serupa yang ditawarkan pengusaha kuliner lainnya. Gurihnya sangat terasa karena campuran bumbu kuning dan santan yang ditambah sedikit susu.
Kuah sotonya agak kental, namun tak membuat eneg saat melahapnya. Belum lagi, rasa manis yang dihasilkan dari satai yang telah dibakar, bercampur dengan kuah soto tangkar ini.
Sate kuah ini tentunya cocok dimakan bersama nasi. Mengenyangkan bukan?
Yayat menawarkan satu porsi sate kuah sekitar Rp 25 ribu sampai Rp 35 ribu. Di kedainya di Pasar Pagi Kota, dia buka setiap hari mulai pagi hari sampai dengan sekitar pukul 15.00 hingga sore hari.
Penggemar kuliner yang telah ada sejak 1960-an ini terkadang kecewa. Makanan yang menggugah selera itu sudah ludes
"Kadang jam tiga sore juga sudah habis duluan jadi lebih baik datang lebih awal,” kata dia.