Selasa 26 Nov 2019 09:35 WIB

Apakah Ikan Tilapia Buruk untuk Dikonsumsi?

Ikan tilapia produksi Indonesia disebut salah satu yang aman dikonsumsi.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Indira Rezkisari
Ikan tilapia.
Foto: EPA
Ikan tilapia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jika Anda penggemar taco ikan atau filet, Anda mungkin makan ikan tilapia. Ikan ramping dan berdaging putih ini dengan cepat menjadi favorit bagi banyak orang Amerika, yang rata-rata makan satu pon tilapia pada 2017, menurut Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA).

Ikan tilapia masuk daftar paling banyak dikonsumsi keempat di Amerika Serikat. Posisinya tepat di belakang udang, salmon, dan tuna kaleng.

Baca Juga

Tetapi apakah ikan yang dibesarkan di peternakan ini sehat untuk Anda atau planet ini? Jawabannya tidak begitu jelas, karena bagaimana tilapia diproduksi di seluruh dunia telah menimbulkan pertanyaan serius tentang kondisi pertumbuhan mereka. Membuat orang bertanya-tanya apakah ikan itu sama baiknya dengan jenis ikan lainnya

Apa itu ikan tilapia?

Saat ini, ikan tilapia dibudidayakan di lebih dari 130 negara, termasuk Peru, Ekuador, Taiwan, dan China. Produsen memelihara ikan di berbagai lokasi, termasuk tangki dan kolam resirkulasi dalam ruangan.

Ikan tilapia telah menjadi ikan yang populer untuk diternakkan karena jenis ikan ini tumbuh cepat, mentolerir kondisi yang penuh sesak, dan makan tanaman seperti ganggang dan kedelai, bukannya daging. Tentu saja, kondisi yang ramai itu dapat menyebabkan masalah kesehatan.

Apa masalah lingkungan tentang ikan tilapia?

“Masalah terbesar dengan tilapia adalah kita membutuhkan lebih banyak daripada yang kita hasilkan. Padahal diproduksinya belum tentu sehat untuk ikan," kata Celine Beitchman selaku direktur nutrisi di Institute of Culinary Education.

Karena kekhawatiran ini, Beitchman merekomendasikan agar Anda berhati-hati terhadap zat aditif dan antibiotik. Ia menyarankan ikan dari peternakan yang memungkinkan tilapia makan makanan alami.

Tilapia terbaik menurut Monterey Bay Aquarium Seafood Watch dibesarkan di Peru dan Ekuador dalam tangki dangkal dengan air yang mengalir dan kolam air tawar. Pilihan bagus lainnya ikan tilapia yang dipelihara di Taiwan, Meksiko, dan Indonesia.

Mungkin sebaiknya menghindari konsumsi tilapia yang dibesarkan di China. Pernah ditemukan petani China yang menggunakan antibiotik ilegal, artinya Anda juga mengonsumsi antibiotik itu saat makan ikan tilapia. Akan sulit untuk menghindari tilapia dari China, sebagai penghasil ikan budidaya terbesar di dunia.

Seberapa bergizi tilapia ?

Tilapia telah disebut sebagai "ayam air," karena kemiripannya dengan dada ayam dan putih telur sebagai sumber protein. "Ini adalah salah satu sumber protein yang paling ramping, paling efisien," kata Ilana Muhlstein selaku ahli gizi yang berbasis di Los Angeles.

Sebanyak 85 gram tilapia memiliki 110 kalori dan mengandung 20 gram protein, tambahan. Ikan tilapia juga merupakan sumber nutrisi yang baik seperti zat besi, vitamin B, selenium, dan seng.

Dan walaupun tilapia mungkin tidak memiliki omega-3 sebanyak ikan berlemak seperti salmon dan mackerel, tilapia masih mengandung lebih banyak asam lemak daripada sumber protein konvensional lainnya seperti daging sapi dan ayam, dilansir dari The Healthy.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement