REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang mungkin ragu apakah makanan dari luar kota bisa dipesan dan sampai pada hari yang sama dengan kondisi masih baik. Perusahaan rintisan logistik Paxel sukses melakoni itu dengan jumlah pemesanan yang cukup tinggi.
Menurut laporan Paxel Food Journey 2019 dengan periode survei 25 Desember 2019-2 Januari 2020, tercatat ada 2.286 pembeli yang memesan 3.642 makanan lewat aplikasi. Angka itu cukup signifikan dan menjadi bukti kepercayaan terhadap layanan yang ada.
CEO Paxel, Bryant Christanto, membeberkan rahasia bagaimana Paxel bisa menjamin kualitas makanan hingga tiba di tangan konsumen. Hal tersebut berkat penerapan teknologi di model bisnis Paxel dalam pengiriman logistik berupa kuliner.
"Pada dasarnya karena model smart locker dan estafet Hero Paxel (sebutan untuk kurir Paxel) sehingga pengiriman kami cepat dengan konsistensi tinggi. Kalau telat dan tidak konsisten, pasti makanan hancur dan gampang rusak," kata Bryant, belum lama ini di Jakarta.
Estafet dari satu kurir ke kurir lain difasilitasi dengan aman dan smooth sehingga kecil kemungkinan paket berisi makanan akan terjatuh. Sebelum itu, Paxel dan merchant kuliner sudah menyiapkan pengemasan yang aman.
Bryant menjelaskan, ada sistem mumpuni di balik layar yang memperhitungkan banyak hal. Teknologi melakukan kalkulasi rute mana yang harus ditempuh, sehingga tidak akan terganggu kemacetan dan berbagai risiko lain yang menghambat perjalanan.
"Berbeda dengan logistik konvensional dengan satu sorting center, kami punya banyak alternatif dengan smart locker. Tinggal bagaimana lakukan itu secara dinamis, live, dan real time. Ada banyak teknologi yang dipakai," ujarnya.