Senin 24 Feb 2020 08:16 WIB

Kangen Berat, Minuman Susu Plus Gula Aren dan Biskuit

Kopi Kangen luncurkan varian minuman baru berupa campuran susu, gula aren, biskuit.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Varian non kopi di Kopi Kangen, yakni Kangen Berat yang merupakan campuran susu, gula aren, dan remah biskuit Serena Troy.
Foto: Dok Kopi Kangen
Varian non kopi di Kopi Kangen, yakni Kangen Berat yang merupakan campuran susu, gula aren, dan remah biskuit Serena Troy.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kopi Kangen kembali memperkenalkan varian barunya berupa minuman dari susu segar bercampur gula aren dan remahan biskuit. Berkat taburan biskuitnya, ada sedikit rasa karamel dan wangi kayu manis di minuman bernama Kangen Berat ini.

Biskuitnya juga bisa dinikmati terpisah sebagai kudapan teman minum. Penikmat kopi dapat meminta ekstra kopi untuk dicampurkan ke varian Kangen Berat ini. Varian non kopi di Kopi Kangen ini hadir dengan rasa unik, gurih, renyah dan menyegarkan.

Baca Juga

"Kami bukan terlalu mengikuti tren atau apa, tapi selalu mencoba sesuatu yang baru dan varian ini cocok untuk orang dengan beragam preferensi," kata salah saru penggagas Kopi Kangen, William Heuw, di Gerai Kopi Kangen, Muara Karang, Pluit, Jakarta.

William mencontohkan, orang zaman dulu yang biasa menikmati biskuit dengan air hangat. Dewasa ini, kuliner minuman juga banyak dikreasikan dengan berbagai macam paduan.

Terkadang pelanggan yang pergi ke kedai kopi juga ingin mencari sesuatu yang lain, bukan hanya varian kopi. Meskipun Kangen Berat termasuk minuman non-kopi, namun pelanggan yang ingin menikmatinya dengan kopi dapat meminta extra coffee shot di setiap gerai yang ada.

"Varian yang paling disukai bergantung selera masing-masing. Kalau penyuka minuman kopi jelas sangat tinggi dan banyak kaum pria, nah kami juga mencoba menarik market satunya lagi, dibuat lebih girly dan lainnya," kata William.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement