REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi banyak ibu , sensasi bayi bergerak dalam rahim adalah momen penting. Tetapi sebagian ibu menerimanya sebagai kejadian normal dari kehamilan. Ada juga ibu yang masih kebingungan mengapa hal itu terjadi.
Sekarang para peneliti akhirnya menemukan alasan bayi bergerak begitu banyak di rahim. Menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalamjurnal Development, para ilmuwan di Trinity College Dublin di Irlandia menemukan bayi bergerak karena mereka berusaha mengembangkan tulang dan sendi yang kuat.
Dengan menganalisis embrio ayam dan tikus, para peneliti menetapkan gerakan membantu merangsang 'interaksi molekuler' yang pada akhirnya mengubah sel dan jaringan embrio menjadi tulang dan sendi fungsional. Gerakan mengarahkan mereka untuk membentuk tulang atau tulang rawan, tergantung di mana sel-sel itu berada.
Parapeneliti juga mengungkapkan jika bayi tidak cukup sering bergerak didalam rahim bisa menyebabkan perkembangan sendi yang abnormal atau memiliki tulang rapuh. Sama seperti semua manusia, bayi membutuhkan persendian mereka 'dilumasi' kartilago sehingga mereka bisa membengkokkan dengan benar.
"Temuan baru kami menunjukkan dengan tidak adanya gerakan embrio, sel-selyang seharusnya membantuk tulang rawan artikular menerima sinyal molekul yang salah, dimana satu jenis sinyal hilang sementara sinyal lain yang tidak sesuai diaktifkan di tempatnya," kata profesor zoologi Trinity College Dublin, Paula Murphy, seperti dikutip dari Independent, Senin (19/3).
NHS menyatakan bergerak bayi selama kehamilan merupakan indikator bahwa mereka berkembang dengan baik. Dikatakan sebagian besar wanita cenderung merasakan bayi mereka bergerak antara 16 hingga 24 pekan kehamilan .
Ibuharus merasakan bayi bergerak lebih banyak hingga 32 pekan dan kemungkinan akan tetap konsisten. Jika ibu khawatir ada pengurangan dalam gerakan bayi, NHS menyarankan untuk segera menghubungi dokter dan bidan.