Senin 13 Jan 2025 15:46 WIB

Asupan Kalori Ibu Hamil Pengaruhi Pertumbuhan Janin, Jangan Anggap Sepele!

Menjaga asupan kalori berperan penting dalam kesehatan janin selama kehamilan.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Ibu hamil (ilustrasi). Menjaga asupan kalori dinilai memiliki peran penting dalam kesehatan janin selama kehamilan untuk mencegah bayi underweight atau bayi lahir kecil.
Foto: Republika/Mardiah
Ibu hamil (ilustrasi). Menjaga asupan kalori dinilai memiliki peran penting dalam kesehatan janin selama kehamilan untuk mencegah bayi underweight atau bayi lahir kecil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama periode kehamilan, tubuh ibu mengalami perubahan signifikan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin. Salah satu aspek penting yang sering kali terlupakan adalah menjaga asupan kalori yang cukup. Mengapa hal ini begitu krusial?

Asupan kalori yang memenuhi syarat dinilai tidak hanya memengaruhi berat badan ibu hamil, tetapi juga berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam kandungan. Dokter spesialis obstetri dan ginekologi lulusan Universitas Indonesia dr Muhammad Fadli SpOG mengatakan menjaga asupan kalori memiliki peran penting dalam kesehatan janin selama kehamilan untuk mencegah bayi underweight atau bayi lahir kecil.

Baca Juga

“Kalau memang kalorinya tidak cukup, ya besar kemungkinan bayinya kecil atau underweight atau bayinya pertumbuhan janin terhambat,” kata Fadli pada Senin (13/1/2025).

Fadli mengatakan, pada tahap kenaikan berat badan ibu hamil dengan Body Mass Index (BMI) normal adalah 12-16 kilogram selama 9 bulan kehamilan. Pada trimester 1, ibu belum perlu menambahkan kalori dan masih bisa disamakan dengan jumlah kalori pada saat sebelum hamil.

Saat memasuki trimester kedua atau memasuki usia kandungan lebih dari 14 minggu, ibu hamil membutuhkan kurang lebih 400 kalori tambahan untuk memenuhi kebutuhan perkembangan janin. Sementara pada trimester ketiga atau mendekati masa akhir kehamilan, ibu perlu menambah 500 kalo harian.

Penambahan kalori ini juga disesuaikan dengan perhitungan BMI ibu untuk menghitung kebutuhan kalori agar berat badan tidak naik berlebihan. Selain itu, kehamilan yang sehat juga ditentukan dengan rutin periksa USG untuk mengetahui estimasi berat badan janin dengan pemeriksaan kepala, perut, lingkar paha janin, kenaikan berat janin sekitar 1,5 ons per pekan, serta gerak aktif janin dalam kandungan.

“Kapan kita katakan bahwa bayinya kecil kalau memang persentil pertumbuhannya di bawah 10 persen kalau bayinya kegedean kalau persentil pertumbuhannya di atas 90 persen, selain dari ukuran kita juga bisa lihat dari aliran darah menggunakan USG, kita bisa lihat juga dari jumlah ketubannya, terus kita bisa lihat juga bagaimana gerakan janinnya,” katanya.

Ia menyebut kehamilan sehat bisa ditandai dengan gerak aktif janin. Jika janin tidak bergerak aktif, dicurigai ada gangguan pada plasenta atau aliran darahnya, atau bayi kurang dapat gula (hipoglikemi).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement