REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang tua memang dituntut untuk panjang akal. Tak terkecuali saat anandanya menolak makan sayur.
Dokter spesialis anak RSIA Kemang Medical Care (KMC), dr Anjar Setiani, SpA, menyarankan ayah dan ibu memodifikasi hidangan berbahan dasar sayur untuk anaknya. Bisa jadi, anak tak suka sayuran yang berkuah.
"Kalau anak lebih suka yang garing, modifikasi saja, misalnya brokoli digoreng tepung supaya ada kres-kresnya," kata Anjar di sela seminar kesehatan di KMC, Jakarta, akhir pekan lalu.
Anjar juga mengajak orang tua untuk tak serta-merta memarahi ketika anak tidak doyan sayur. Sebaiknya, introspeksi diri terlebih dahulu.
"Apakah ayah dan bunda juga makan sayur?" kata Anjar.
Orang tua harus ingat, anak adalah peniru ulung. Ketika papa dan mamanya tidak suka sayur, wajar saja anaknya juga menolak sayur dalam menu makanannya.
Kalau memang itu persoalannya, orang tua harus berubah. Perlihatkan kepada anak bahwa bapak dan ibunya juga makan sayur.
"Makan sayur di depan anak," ujarnya.
Sementara itu, bagi orang tua yang anaknya menolak makan nasi, Anjar juga punya triknya. Pada dasarnya, nasi adalah sumber karbohidrat.
Orang tua bisa mengganti nasi dengan sumber karbohidrat lainnya. Coba saja tawarkan kentang.
Selain itu, suasana makan juga harus nyaman. Perhatikan reaksi si kecil ketika ia diletakkan di highchair.
Banyak anak tidak nyaman duduk di highchair. Daripada memaksanya duduk tenang di kursi makan bayi, coba ajak ia makan lesehan.
"Anak ingin meniru orang tua makan. Kasih anak tempat makan yang aman. Coba beri kesempatan anak makan pakai sendok atau tangan dan makanlah bersama anak," kata Anjar.