Senin 20 Jun 2022 20:09 WIB

Anak Sering Melakukan Gerakan Tutup Mulut, Sabar Moms, Coba Atasi dengan 3 Trik Ini

Saat mengenalkan makanan, ada kalanya anak melakukan gerakan tutup mulut.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Anak sulit makan (ilustrasi). Anak butuh 10-15 kali merasakan untuk mengenal makanan.
Foto: Republika/Prayogi
Anak sulit makan (ilustrasi). Anak butuh 10-15 kali merasakan untuk mengenal makanan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Masa pengenalan makanan terhadap anak dapat menjadi tantangan tersendiri. Pasalnya, begitu mengenalkan makanan pendamping air susu ibu (MPASI), terkadang ada saja anak yang mogok makan alias melakukan gerakan tutup mulut.

Dokter spesialis anak Harun Albar mengatakan kunci agar anak tidak melakukan gerakan tutup mulut sebenarnya ada dua, yakni ilmu pengetahuan dan dukungan dari orang tua maupun lingkungan sekitar. Anak perlu mengenal makanan secara bertahap.

Baca Juga

"Anak mengenal makanan butuh 10-15 kali merasakan, jadi memang bertahap, nggak bisa terlalu dipaksa," kata dr Harun dalam acara peluncuran Twistshake dari Mothercare di Jakarta, Senin (20/6/2022).

Berikut beberapa trik agar mencegah anak melakukan gerakan tutup mulut:

1. Tawarkan finger food

Proses memberi makan pada anak tentu ada tahapannya. Perhatian kesiapan makan anak, mulai dari otot mulut, pengecap, dan pencernaannya. Tawarkan finger food saat usianya cukup.

Siapkan juga tampilan yang menarik, namun tetap mengandung bahan ramah anak sesuai usianya. Dengan finger food alias makanan yang dapat dipegangnya sendiri, anak juga bisa mulai lebih mengenali makanannya sekaligus mengasah motoriknya.

2. Jangan pernah memaksa

Buat jadwal dan ciptakan suasana menyenangkan saat makan. Jadwal memberi makan anak bukan sekadar rutinitas, melainkan juga bentuk bonding, mempererat hubungan ayah dan ibu dengan si kecil.

"Kalau nyupain yang sabar, jangan memaksa, awal MPASI bisa dua hingga tia sendok sekali makan, usia bertambah mulai porsi lebih banyak," kata dr Harun.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement