REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang tua memiliki rasa khawatir pada anak merupakan hal yang biasa. Lebih-lebih, ketika anak sudah mulai ingin mencoba banyak hal.
Rasa takut yang berbalut khawatir ini sering kali berlebihan. Hal itu malah dapat menghambat perkembangan anak.
Psikolog Ratih Ibrahim mengingatkan bahwa anak butuh ruang eksplorasi yang luas, tak terkecuali di luar ruang. Hanya saja, orang tua terkadang melarang dengan berbagai alasan.
"Dengan bilang "iya, boleh" maka orang tua akan membuat anak berani melakukan eksplorasi yang lebih luas dan semua aspek kecerdasan terstimulus dengan baik," ujarnya dalam acara Dancow Advanced Excelnutri+ meluncurkan modul "Iya Boleh untuk Anak Unggul Indonesia", beberapa waktu lalu.
Ratih mengungkapkan dengan kesempatan untuk menjelajahi sesuatu sebanyak mungkin akan mendorong munculnya ide-ide baru sehingga membuat anak menjadi kreatif. Terlebih lagi, ketika anak mengeksplorasi sesuatu di luar ruangan, maka kepedulian terhadap lingkungan pun akan terbangun.
"Dia akan memiliki keteladanan dan memiliki karakteristik seorang pemimpin," ujar psikolog klinis ini.
Untuk membuat anak mau mengekplorasi, menurut Ratih, orang tua perlu memiliki kepercayaan diri terlebih dahulu. Tanamkan rasa positif untuk memberikan kesempatan anak menjelajahi hal-hal baru.
Tapi, Ratih mengingatkan, rasa percaya diri dan positif ini pun mesti dibarengi dengan sikap hati-hati. Ketika memberi lampu hijau kepada anak untuk mengeksplorasi sesuatu, orang tua perlu tahu ukuran kemampuan anak.
Persetujuan kepada anak harus terukur dengan kemampuan anak. Orang tua perlu juga memberi tahu batas atas yang boleh dilakukan anak agar dia bisa tetap aman ketika mencoba hal-hal baru.