Kamis 08 Aug 2019 01:00 WIB

Orang Tua, Yuk Dampingi Anak Bermain di Luar

Bermain bersama bisa memperat ikatan emosi orang tua dan anak.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Dwi Murdaningsih
Anak bermain di tempat penitipan anak Roots Learning Center di Jalan Brawijaya, Jaksel.
Foto: ist
Anak bermain di tempat penitipan anak Roots Learning Center di Jalan Brawijaya, Jaksel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bermain di luar memiliki banyak manfaat. Manfaat bermain diluar akan semakin besar bila anak bermain didampingi oleh orang tuanya. Sayangnya masih sedikit anak yang bermain diluar.

Brand Manager COMBANTRIN Mitchelle S. Putra mengatakan peran orang tua penting untuk mendampingi anaknya bermain diluar. Selain orang tua, perlu dukungan support system lain termasuk masyarakat agar anak bisa bermain bebas dengan rasa aman. Baik dari risiko kekerasan fisik, ancaman, kekerasan sesksual maupun ancaman tak kasat mata seperti cacingan.

Baca Juga

"Itu tanggung jawab orang tua dan masyarakat. Support systsm perlu dilibatkan juga. Harus ada orang yang dipercaya," ujarnya.

Ia mengajak orang tua ikut bermain diluar bersama anaknya. Selain untuk melindungi  anak, sekaligus untuk memperat ikatan emosi orang tua dan anak.

"Manusia itu makhluk bermain. Bermain sebuah kebutuhan. Ini hak anak-anak mendasar. Hak untuk bermain. Definisi anak-anak itu usia 18 tahun ke bawah. Jadi anak-anak sampai usia 18 tahun punya hak untuk bermain," jelasnya.

Menurutnya jenis permainan dan bentuk dampingan yang diperlukan orang tua perlu disesuaikan dengan usia dan tingkat pertumbuhan anak. Kapan dan berapa lama waktu bermain, menurutnya kembali ke kapasitas masing-masing keluarga.

"Kalau tidak bisa setiap hari setidaknya dimulai berakhir pekan meluangkan waktu bersama," ujarnya.

Selain itu, seimbangkan waktu bermain dengan belajar dan istirahat. Normalnya waktu bermain pagi sebelum jam 10. Diatas itu matahari sangat terik, anak bisa sakit. Setelah itu, diatas jam 3 sore matahari mulai meredup, biasanya anak bisa main lain sampai sebelum magrib.

Country Leader of Communication & Public Affairs PT Johnson & Johnson Indonesia, Devy Yheanne, menambahkan anak punya hak bermain. Hanya saja melihat kondisi sekarang tidak bisa dipukul rata atau disamakan. Masing-masing orang tua berbeda kesibukan atau pekerjaan.

"Kami memberikan saran usahakan sehari punya waktu untuk bermain. Untuk berapa lama waktu bermain tergantung kebijakan orang tua. Waktu disesuikan masing-masing keluarga," ucap dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement