Senin 29 May 2017 13:43 WIB

Gaet Pasar Cina, Kemenpar Roadshow di Shanghai dan Chengdu

Wisatawan menikmati wisata Pantai Drini, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Jumat (14/4). Kementerian Pariwisata terus menggenjot promosi Indonesia ke sejumlah pasar utama, khususnya Cina.
Foto: Antara
Wisatawan menikmati wisata Pantai Drini, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Jumat (14/4). Kementerian Pariwisata terus menggenjot promosi Indonesia ke sejumlah pasar utama, khususnya Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar Sales Mission untuk menjaring wisatawan mancanegara (wisman) dari Negeri Tirai Bambu, Cina. Kemenpar menggelar roadshow dari 22 hingga 25 Mei 2017 dengan menyasar dua kota besar Cina yaitu Shanghai dan Chengdu.

Deputi Pemasaran Mancanegara Kemenpar I Gde Pitana didampingi Asdep Pengembangan Pasar Asia Pasifik Vinsensius Jemadu mengatakan, Kemenpar dalam roadshow ini menggandeng 10 industri pariwisata Indonesia yang berasal dari Jakarta, Bali, Yogyakarta dan Surabaya. Selain itu, mereka juga bekerjasama dengan perwakilan Garuda Indonesia di Shanghai, guna bertemu dengan puluhan potensial buyers Cina di kedua kota tersebut. 

”Bali masih menjadi pilihan utama. Namun demikian, Indonesia memiliki banyak destinasi lain untuk ditawarkan. Termasuk 10 Bali Baru,” ujar Pitana yang memaparkan ke-10 destinasi prioritas tersebut adalah Morotai, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Borobudur, Danau Toba, Kepulauan Seribu, Gunung Bromo dan Semeru, Mandalika, dan Wakatobi.

Pitana juga berharap, melalui pelaksanaan kegiatan ini, akan membawa dampak positif terhadap peningkatan jumlah kunjungan wisatawan Cina ke Indonesia hingga pertengahan tahun 2017. Dirinya memaparkan, jumlah wisatawan Cina ke Indonesia terus meningkat. Data menunjukkan, tahun 2016 lalu tercatat 1.452.971 wisatawan Cina berkunjung ke Nusantara.

Tahun 2017 ini, Kemenpar telah menetapkan target kunjungan wisman dari wilayah "Greater China" yang terdiri dari Tiongkok , Taiwan, dan Hongkong sebanyak 2.453.000 jiwa. Untuk wilayah Cina saja, kunjungan wisman ditargetkan mencapai 2.037.000 wisatawan selama 2017. Hingga Maret 2017, tercatat sebanyak 525.035 wisman Cina berkunjung ke Indonesia.

Menurut Pitana, hal lain yang diyakini akan mendorong kenaikan kunjungan wisman adalah kerjasama Kemenpar dengan Baidu yang merupakan perusahaan layanan pencarian Cina. Dengan lebih dari 300 juta pengguna per bulannya, pemerintah yakin Baidu akan banyak membantu brand awareness Wonderful Indonesia di Cina.

"Selain Baidu, aplikasi perjalanan wisata nomor satu di Cina, Qunar, juga dapat membantu wisatawan Cina yang ingin berlibur ke Indonesia, untuk memperoleh informasi mengenai penerbangan domestik dan internasional, paket liburan, hingga informasi lainnya," ujar Pitana.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, bukan hanya Indonesia yang membidik pasar wisman dengan originasi Cina karena merupakan pasar wisatawan terbesar di dunia. Arief mengatakan hampir semua negara di dunia juga mengincar wisman dari Negeri Tirai Bambu itu.

"Outbound travelers mereka setahun lebih dari 120 juta orang. Dan mereka juga sudah go digital, 70 persen Chinese Travelers juga sudah look, book, pay dengan digital. Karena itu kami yakin, dengan digital kita bisa tahu persis kesukaan customer kita," ujar Arief Yahya.

Arief mengatakan, potensi wisatawan dari Cina yang besar ini menguntungkan, karena memiliki tingkat belanja tinggi. Pengeluaran rata-rata wisman Cina 1.057 dolar Amerika Serikat per orang per kunjungan.

"Di samping itu tuntutan wisman Cina terhadap destinasi kita tidak banyak, sepanjang ada pantai. Meskipun kini mulai ada pergeseran tren wisman Cina yang mulai menggemari wisata belanja, misalnya di Bali. Ada tren baru masyarakat Cina yang ke Bali misalnya untuk belanja bahkan ada beberapa yang menggelar pernikahan di Bali," ujar Arief.

Ia bertekad mengoptimalkan upaya menggarap pasar Cina sehingga bisa menjaring lebih banyak wisman ke Tanah Air. Dalam agenda roadshow ke sejumlah maskapai, Arief juga sempat meminta Sriwijaya Air menambah penerbangan langsung dari Cina ke Indonesia.

Tidak hanya Sriwijaya Air, Menpar Arief Yahya juga menyambangi Garuda Indonesia yang berada di kawasan Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Banten. Kepada Garuda Indonesia, Menpar meminta penerbangan langsung ke sejumlah destinasi yang ada di Cina.

“Saat ini saya minta ke Garuda untuk menambah direct flight ke Cina. Di tujuh secondary cities di Cina, sudah menggunakan flight carter. Kalau itu dijadikan schedule flight pasti akan lebih bagus untuk menjaring wisman lebih banyak,” katanya.

sumber : Kemenpar
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement