Ahad 25 Jun 2017 14:16 WIB

Tol Brebes-Batang tak Beroperasi pada Malam Hari

 Kendaraan pemudik melintas di tol fungsional Brebes Timur- Gringsing, Jateng, Rabu (21/6).
Foto: Republika/Prayogi
Kendaraan pemudik melintas di tol fungsional Brebes Timur- Gringsing, Jateng, Rabu (21/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Jalur Tol Fungsional (JTF) Brebes - Batang yang digunakan sebagai arus mudik lebaran 2017, kini berubah menjadi jalur jalan darurat arus mudik. Sebab jalan tersebut belum sepenuhnya siap, sehingga jalur ini mulai kemarin dibuka khusus siang hari saja mulai pukul 06.00 hingga 18.00 WIB.

Demikian ditegaskan Menteri Perhubungan Budi Karya Samadi dalam kunjungan kerjanya memantau arus mudik di Exit Tol Gringsing Batang, Rabu (21/6) beberapa waktu lalu.
 
Sebelumnya rombongan Menteri Perhubungan dan Kepala Basarnas melakukan perjalanan darat dari Pemalang hingga Gringsing Batang untuk merasakan langsung jalur tol fungsional itu. Budi Karya menyatakan jalur tersebut hanya akan digunakan pada siang hari saja karena bersifat sementara.
 
"Kami merekomendasikan untuk mulai hari ini jalur tol fungsional dibuka siang hari saja mulai pukul enam pagi hingga enam sore," katanya.
 
Menanggapi hal itu, Kapolda Jateng Condro Kirono yang berada di satu rombongan mengungkapkan bahwa tol Brebes-Grinsing Batang belum siap dilewati malam hari. Untuk itu mulai pukul 18.00 WIB, jalur akan kami tutup agar memberikan kesempatan bagi Waskita melakukan perbaikan.
 
Dia berharap pengemudi melajukan kendaraannya pada kecepatan maksimal 50 km per jam. Sebab jika di atas itu laju mobil tidak akan stabil. Apalagi Jawa Tengah ini adalah titik lelahnya pemudik.
 
"Jadi diharapkan pemudik melalui jalur darurat ini hanya pada siang hari. Namun kami tetap Siaga 24 jam dijalur darurat," kata Condro.
 
Dihadapan rombongan menteri perhubungan Budi Karya Samadi dan Kepala Badan SAR Nasional beserta jajarannya, para rescuer Basarnas unjuk kemampuan dalam melakukan simulasi penyelamatan pemudik yang mengalami gangguan kesehatan. Selain dari Basarnas, simulasi tersebut juga melibatkan beberapa unsur seperti TNI, Polri, PMI serta potensi SAR lainnya. Disimulasikan adanya korban yang mengalami henti jantung saat mengalami kemacetan luar biasa sehingga dilakukan evakuasi medis udara menggunakan helikopter Dauphin milik Basarnas.
 
"Saya mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Basarnas, oleh kepolisian di Gringsing ini, ini seperti satu pusat kegiatan layanan masyarakat yang insyaallah membuat layanan ini hebat dan semoga Allah memberikan pertolongan kepada kita," ujar Budi Karya.
 
Hingga H-3 kemarin arus mudik lebaran Pantura dari arah barat untuk sementara dialihkan ke Jalur Lingkar Weleri mengantisipasi kepadatan di depan Pasar Weleri. Sementara untuk pemudik tujuan Yogyakarta yang hendak menggunakan jalur alternatif, bisa melalui kota Weleri dan belok kanan ke arah Sukorejo.
 
Dari pantauan di pos Larasati Weleri Kendal, kendaraan yang masuk ke Kabupaten Kendal Jawa Tengah meningkat sejak Rabu (21/6) malam H-4. Arus lalu lintas di dominasi mobil pribadi plat B mulai masuk di pertigaan jalan Lingkar Weleri. Kemudian, oleh petugas dialihkan ke jalan lingkar untuk mengantisipasi agar tidak terjadi penumpukan kendaraan teruta di jembatan Kalikuto perbatasan Kabupaten Batang dengan Kabupaten Kendal supaya  tidak macet.
 
Kepala Pos Pam Larasari AKP Ujang Syamsudin mengatakan, untuk mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas di jalan pantura kota Weleri dilakukan rekayasa lalu lintas dengan mengalihkan seluruh kendaraan ke jalur lingkar. Kepadatan arus lalu lintas mulai terlihat dalam satu hari sebanyak tiga hingga empat kali penumpukan kendaraan. Terutama petang hari kendaraan keluar tol Gringsing meningkat. 
 
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengingatkan agar para pemudik berhari-hati dijalan. Mudik itu menurutnya harus menyenangkan, baik di perjalanan maupun di tempat tujuan. "Dinikmati sepanjang perjalanan, ada destinasi apa saja yang menarik. Mengambil foto-foto jalur mudik itu penting," ujar Arief.

sumber : Kemenpar
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement