REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG LESUNG - Sensasi baru di Tanjung Lesung betul-betul memviral. Yakni detik-detik peringatan proklamasi Kemerdekaan RI ke-72 yang mengibarkan Bendera Merah Putih dari bawah laut. Lalu muncul di permukaan dan disambut hormat audience peserta upacara di Tanjung Lesung Beach Club, Pandeglang, Banten.
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung pun heboh atas sukses pengibaran bendera dari bawah laut itu, Kamis (17/8). 17 Penyelam dari Pramuka Saka Bahari berhasil mengibarkan bendera dari kedalaman 12 meter.
Para peserta upacara dan inspektur upacara memulai upcara dengan hikmat, menunggu para penyelam menaikan bendera. Selayaknya upacara di darat, saat bendera Merah Putih masuk dipermukaan laut, sayup-sayup lagu Indonesia Raya pun ikut dikumandangkan.
Upacara yang didukung Kementerian Pariwisata, dihadiri oleh perwakilan Pemda Banten, Danlanal Banten, Danlanud Halim Perdana Kusumah dan Danlanud Atang Sanjaya itu, diakhiri oleh koreografi 91 anggota Pramuka Kwarda Banten di atas air pantai Tanjung Lesung. Pihak Kemenpar juga memberikan cinderamata kepada Pramuka yang sukses mengibarkan bendera.
Upacara yang didukung Kemenpar Asdep Segmen Pasar Personal dan dimulai sekitar pukul 09.00 WIB tersebut dipimpin langsung Pembina Upacara Chepi Safrul Alam dari Kwartir Daerah Pramuka Provinsi Banten yang juga di hadiri Danlanud Halim Perdana Kusuma Jakarta, Danlanud Atang Sanjaya Bogor, Danlanal Provinsi Banten dan Dan Group 1 Kopassus Serang.
Chepi mengatakan, waktu ada acara Pesona Tanjung Lesung, Banten yang diadakan akhir tahun 2016, Pramuka ditantang untuk membuat gebrakan untuk membuat sejarah dengan mengibarkan bendera Merah Putih pada saat HUT ke 72 RI tahun.
"Dari situ kita akhirnya sepakat untuk membuat acara peringatan upacara dengan mengibarkan bendera Merah Putih dari dasar laut ke permukaan laut dimana tiang benderanya 10 meter berada di kedalaman laut dan 7 meter diatas permukaan laut. Dan Alhamdulillah semuanya terselenggara dengan baik dan menjadi peringatan HUT RI yang meriah," ujar Chepi Safrul.
Sebelumnya 17 anggota dari Pramuka Saka Bahari Provinsi Banten itu telah menjalani pelatihan menyelam khusus dari para anggota Marinir dari Angkatan Laut selama 3 bulan. Mereka yang melakukan pengibaran itu semua berasal anggota Pramuka dari mulai tingkatan Penggalang hingga Penegak yang berada di Provinsi Banten. Mereka memang sebelum melakukan pengibaran ini sudah dilatih intensif selama 3 bulan untuk mengetahui tentang tehnik-tehnik penyelaman yang baik lalu dilanjutkan tehnik upacara dan pengibaran bendera melaluii metode kode.
Chepi berharap dengan pengibaran bendera ini bisa menumbuhkan semangat juang dan jiwa nasional pada generasi muda yang belakangan mulai terkikis. "Harapan kita dengan adanya pengibaran bendera dari dasar laut ini bisa menumbuhkan jiwa nasional generasi muda Indonesia untuk lebih mencintai bangsa dan negaranya serta tambah menghargai jasa para pahlawannya," ujarnya.
Sensasi mengibarkan bendera dari kedalaman 12 meter itu dipuji Menpar Arief Yahya. Tidak mudah, dan faktor penghambatnya banyak. Dari arus bawah laut yang bisa cepat berubah, sampai keahlian diving membawa bendera itu. "Bagus, dan menjadi atraksi yang mengundang perhatian publik," kata Menpar Arief Yahya.
Menteri Pariwisata juga meminta seluruh kompenen bangsa dapat memaknai Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-72 lebih mendalam. Bukan hanya sebagai momentum untuk menggugah memori kolektif sebagai bangsa besar yang senantiasa menghormati jasa pahlawan. Tapi juga siap bergotong royong membangun bangsa.
Statemen itu diutarakan Arief Yahya saat memimpin upacara memperingati Kemerdekaan RI ke-72 di halaman Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Kamis (17/8). Bergotong royong, yang dalam kata lain adalah kerja sama merupakan wujud dari kata solid dalam corporate culture yang selalu digaungkan Kemenpar.
Bersatu, bersama membawa Indonesia terbang tinggi. Mewujudkan pariwisata Indonesia sebagai arus utama dalam memajukan dan memakmurkan bangsa.Menpar mengatakan bangsa ini harus menjadikan sejarah sebagai pondasi masa depan. Bahwa kemerdekaan bisa direbut karena semua anak bangsa mampu bersatu, bekerja sama.
“Dulu pahlawan kita berjuang untuk meraih kemerdekaan. Sekarang kita harus berjuang untuk memenangkan persaingan. Modal kokoh persatuan itu harus terus kita jaga, kita rawat, perkuat. Karena kita adalah bangsa petarung,” kata Menpar.
sumber : Kemenpar
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement