Jumat 18 Oct 2019 14:44 WIB

National Tea Competition 2019 Bangkitkan Teh Lokal

Produksi teh tanah air mengalami penurunan, termasuk luas area perkebunan.

Racikan teh (Ilustrasi)
Foto: Needpix
Racikan teh (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Asosiasi Teh Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian Indonesia menggelar National Tea Competition 2019 dan Penobatan Duta Teh Indonesia di Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (18/10). Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mendongkrak industri teh Tanah Air agar lebih mendunia lagi.

"Jadi acara ini merupakan langkah awal untuk kembali meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi teh tanah air dan juga mempopulerkan teh menjadi minuman favorit masyarakat Indonesia," Ketua Dewan pembina Asosiasi Teh Indonesia, Wahyu di Bandung.

Baca Juga

Wahyu mengatakan, National Tea Competition 2019 merupakan kompetisi teh tingkat nasional pertama kali yang diselenggarakan di Indonesia. Tujuan dari National Tea Competition 2019 adalah memilih teh asal Indonesia yang berkualitas paling baik untuk jenis Teh Hitam Orthodox, Teh Hitam CTC, Teh Hijau, Teh Putih, dan Teh Wangi.

Dia menuturkan, kegiatan ini bertujuan memberikan apresiasi kepada produsen teh yang mempunyai kualitas terbaik. Kemudian, produsen terbaik akan diikutsertakan dalam lomba teh tingkat dunia di Korea Selatan akhir tahun ini.

Dia mengatakan, pusat perkebunan teh di Indonesia beragam, mulai dari Jawa Barat, Sumatra, Jawa Tengah dan beberapa daerah lainnya. Provinsi Jawa Barat, kata dia, memiliki areal komoditi teh seluas 92.816 hektare atau 77,64 persen dari luas areal perkebunan teh nasional.

Ketua Panitia National Tea Competition 2019 Dede Kusdiman mengatakan, di dalam acara tersebut ada tim penilai atau penguji mutu teh yang dilombakan. Mereka adalah tim independen yang berasal dari dalam negeri dan luar negeri yang ahli dalam pengujian teh. Peserta National Tea Competition 2019 terdiri dari 16 perusahaan, sebanyak 54 pabrik teh mengirimkan sampel sebanyak 89 sampel.

Dede menambahkan, produksi teh Tanah Air mengalami penurunan baik luas areal dan produksinya. Tahun ini jugaterdapat 119 ribu hektar lahan perkebunan teh yang menurun dari 140 ribu hektare sejaum 10 tahun lalu.

"Negara Indonesia menjadi penghasil teh nomor tiga di dunia dulu, sekarang peringkat ke tujuh. Lima tahun terakhir bisa ekspor 50 ribu ton dan sekarang itu hanya 40 ribu ton per tahun," kata dia.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement