Jumat 05 Nov 2021 07:02 WIB

Rahasia untuk Meracik Teh Jadi Minuman yang Lebih Mantap

Teh banyak digemari karena mudah disiapkan, aromanya sedap, dan berkhasiat.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Perhatikan suhu air yang digunakan untuk menyeduh teh.
Foto: www.freepik.com.
Perhatikan suhu air yang digunakan untuk menyeduh teh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain kopi, teh adalah minuman yang banyak digemari masyarakat Indonesia karena pembuatan yang relatif mudah, aroma yang sedap, hingga khasiatnya yang membantu meningkatkan fokus dan konsentrasi. Konon, minum teh telah menjadi budaya turun-menurun sejak abad ke-17.

Meskipun cara penyajiannya mudah, banyak orang yang belum mengetahui cara mendapatkan racikan teh yang nikmat. Berikut tips dari Tong Tji Tea Indonesia untuk meracik teh yang lebih mantap, dikutip dari rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (5/11).

Baca Juga

Kualitas dan temperatur air

Business Development Tong Tji Tea Indonesia, Ruschka Trisnadi, menyebutkan, air merupakan elemen yang sangat penting dan paling utama dalam meracik teh. Air dengan kadar garam dan mineral yang tinggi akan memengaruhi rasa kemurnian teh yang diseduh.

Selain itu temperatur air juga merupakan hal yang harus diperhatikan. Air yang digunakan untuk menyeduh teh sebaiknya berada pada temperatur antara 80 sampai 90 derajat Celcius.

Penyimpanan teh

Untuk menjaga kualitas teh, perhatikan tempat penyimpanannya. Teh sebaiknya tidak disimpan di dalam lemari pendingin atau tempat yang lembap karena dapat  membuat teh mudah berjamur.

Sebaliknya, hindari pula menyimpan teh di tempat yang panas atau langsung terkena sinar matahari. Suhu yang panas akan menguapkan aroma teh dan menurunkan kadar tehnya. 

Hindari juga menyimpan teh dekat benda–benda yang memiliki aroma yang menyengat. Ingat, teh memiliki sifat menyerap bau. Aroma teh akan hilang dan akan kalah dengan aroma lainnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement