Ahad 02 Jul 2023 06:28 WIB

Diaspora Promosikan Budaya Indonesia Lewat Teh Nusantara

Teh dipilih karena mencerminkan kekhasan nusantara selain kopi.

Teh poci khas Indonesia (ilustrasi).
Foto: Republika/Reiny Dwinanda
Teh poci khas Indonesia (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Diaspora di Jepang mempromosikan budaya Indonesia melalui aroma teh Indonesia dalam festival yang digelar Rumah Budaya Indonesia di Tokyo, Sabtu (1/7/2023).

Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo Yusli Wardiatno mengatakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya untuk memperbanyak warga Jepang yang cinta terhadap Indonesia atau yang disebut dengan Indonesianis.

Baca Juga

"Program ini bertujuan membuanakan budaya Indonesia di negara-negara akreditasi," kata Yusli.

Ia menambahkan, ini sangat penting karena Kementerian Luar Negeri sendiri ingin terus mendorong agar Indonesianis di negara-negara akreditasi terus bertambah. Oleh karena itu, ini menjadi salah satu wadah untuk meningkatkan jumlah Indonesianis tadi.

Kegiatan tersebut juga masih dalam suasana pascakunjungan bersejarah Kaisar Naruhito ke Indonesia. Sehingga diharapkan dapat memperkuat hubungan antarwarga negara (people-to-people connection) Indonesia dan Jepang.

"Ini salah satu upaya merekatkan hubungan Indonesia dengan Jepang. Jangan lelah mencintai Indonesia ya," ujarnya.

Yusli menjelaskan, teh dipilih karena mencerminkan kekhasan nusantara selain kopi. Sebelumnya juga diadakan festival kopi Indonesia dan mendapat sambutan dan pujian yang sangat baik dari masyarakat Negeri Sakura itu.

Pihaknya ingin mengenalkan hasil alam lain dari Indonesia yang sebelumnya sudah diminati di negara-negara lain. Pihaknya pub ingin lebih banyak lagi warga Jepang mengenal hasil alam Indonesia dan salah satunya adalah teh.

"Dan teh ini saya yakin betul ke depannya akan diminati oleh warga Jepang," kata Yusli.

Berbagai teh disajikan mulai dari teh melati, teh mawar, teh hijau hingga teh daun kelor khas Nusa Tenggara Timur (NTT). Selain teh tubruk dan teh kantong, juga dipaparkan teh kemasan siap minum yang sudah populer di Indonesia dan berbagai negara.

Pengunjung juga diajak untuk mengikuti demo masakdan ikut mencicipi camilan khas Indonesia, yakni kembang goyang.

Selain kuliner, terdapat lokakarya singkat untuk mempelajari gamelan Bali, yakni Rindik, danpara pengunjung bergantian mencoba alat musik tradisional itu.

Yusli berharap dengan adanya pengenalan alat musik itu, warga Jepang semakin penasaran dan dapat mempelajari langsung dari Bali.

Pengunjung juga berkesempatan untuk mengenal dan mengenakan kain batik selagi menikmati teh serta camilan hangat.

"Kita berharap semakin banyak warga Jepang yang berbahasa Indonesia dan juga mengenal budaya Indonesia dan mereka mampu dan mau menjadi duta budaya Indonesia di Jepang," katanya.

 

 

sumber : ANTARA
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement