REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Membesarkan anak penuh dengan cerita-cerita yang menyenangkan. Mulai dari bayi, mengajarkan makan, dan ketika sakit dimana orangtua muda panik menhadapainya.
Semuanya punya cerita menarik sendiri. Inilah pengalaman menarik merawat anak dan solusi menghadapi perilakunya seperti dikutip dari www.parentsindonesia.com.
Terapi membaca
Sejak punya anak, jadwal tidur saya dan suami otomatis menjadi tidak menentu. Seperti bayi pada umumnya, anak saya sangat sering terbangun di tengah malam dan baru kembali tidur di pagi hari, saya pun akhirnya terbiasa 'melek' tengah malam. Rupanya kebiasaan ini terbawa hingga sekarang, ketika anak saya sudah berusia tiga tahun. Untuk mengembalikan jadwal tidur saya, saya coba terapi membaca sebelum tidur. Hasilnya efektif membuat saya mengantuk dan perlahan jadwal tidur saya kembali normal.
Yrene Faldian; Jakarta
Sendok daun
Anak saya yang masih berusia 2,5 tahun sulit sekali diajak makan. Berbagai cara saya coba agar anak mau makan, hasilnya tetap saja 'aksi tutup mulut' setiap lihat makanan. Suatu hari, anak saya melihat saya dan suami makan rujak menggunakan sendok daun, dan si kecil pun tertarik untuk mencoba makan menggunakan sendok daun. Sejak saat itu, anak saya mudah diberi makan asalkan menggunakan sendok daun.
Diah Lila Sari; Bekasi
Tembok corat-coret
Putraku yang kedua ini hobinya mencorat-coret tembok, hampir tidak ada tembok di rumah kami yang luput dari coretan krayonnya. Akhirnya kami mengecat ulang seluruh tembok di rumah kami, tapi kami menyisakan satu tembok yang boleh ia coret sesukanya (lengkap dengan krayon dan pensil warna). Lucky me! Cara ini berhasil membuat anak saya tidak asal coret di seluruh tembok lagi. Sejauh ini, hanya satu tembok itu saja yang ia coret setiap hari.
Fernanda L. Kartina; Jakarta Selatan
Pencegah flu
Jika saya merasa tubuh saya sudah mulai tidak fit, pusing, pilek, seperti akan terkena flu, saya selalu makan pedas walau saya sebenarnya bukan penggemar makanan pedas. Cara ini benar-benar membuat saya sukses terhindar dari flu.
Rizka Rizkyani; Depok