REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesiapan seorang yang akan melakukan perjalanan harus dilakukan dengan penuh kematangan. Terlebih lagi jika perjalanan itu berskala luar negeri yang pastinya memiliki kultur dan ritme berbeda dengan Indonesia.
Namun apa jadinya jika perjalanan itu dilakukan juga pada saat bulan Ramadhan? Jalan-jalan di luar negeri sangat membutuhkan kesiapan yang tidak mudah, ditambah dengan melakukannya di bulan Ramadhan.
Asma Nadia, seorang penulis yang menyukai travelling, memberikan beberapa tips bagi umat Muslim yang sudah memiliki rencana melakukan perjalanan pada bulan Ramadhan.
Menurut Asma, ketika berada di luar negeri traveller harus siap dengan menu makanan apa saja ketika sahur. Termasuk beradaptasi mengonsumsi makanan dingin, roti, bahkan sebuah apel atau pisang saat sahur dan berbuka puasa.
"Kalau kita berada di negara yang jarang ada nasi, ya adaptasi. Pakai roti atau kebab, bisa beli sebelum balik ke penginapan, jangan manja," ujar penulis Emak Ingin Naik Haji saat dihubungi ROL beberapa waktu lalu.
Ia juga menambahkan bahwa travelling di bulan Ramadhan harus mempersiapkan makanan ringan yang siap sedia, seperti mie instan.
"Emang enggak sehat, tapi kalau kondisi darurat atau tidak ada makanan halal yang seperti itu bisa sangat berguna," ujar wanita kelahiran Jakarta ini.
Selain itu penting menyiapkan makanan manis seperti coklat dan camilan lain, agar saat berada di tempat yang tidak memungkinkan untuk berbuka, traveller tetap bisa menyegerakan berbuka, tanpa takut kekurangan energi.