Selasa 23 Feb 2016 10:55 WIB

Mengenakan Parfum Bisa Kurangi Keinginan Makan Junk Food

Rep: C34/ Red: Indira Rezkisari
Junk Food  (ilustrasi)
Foto: AP/Paul Vernon
Junk Food (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Terlalu banyak mengonsumsi junk food alias makanan cepat saji bisa menimbulkan banyak masalah kesehatan. Makanan berkalori tinggi itu menghasilkan dopamin, zat kimia yang dikaitkan dengan penyakit alzheimer dan parkinson.

Namun, menghentikan kebiasaan mengasup junk food juga merupakan hal sulit karena sifatnya yang adiktif. Untuk mengatasinya, berikut lima kiat yang disarankan pakar.

Perbanyak berjalan kaki

Setiap kali tergoda makan junk food, luangkan waktu untuk berjalan kaki sejenak. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari University of Exeter menemukan bahwa berjalan kaki 15 menit cukup untuk membakar kalori hingga  50 persen.

Kunyah permen karet

Mengunyah permen karet rasa buah atau mint akan menyamarkan keinginan Anda makan junk food. Studi terkini yang telah diterbitkan dalam jurnal Appetite menemukan bahwa mengunyah permen karet selama 15  menit dapat mencegah Anda ngemil dan makan.

Makan menu seimbang

Penelitian dalam Jurnal BioEssay menemukan, ketidakseimbangan pada tubuh manusia menyebabkan seseorang lebih banyak makan. Keseimbangan yag dimaksud bukan hanya bakteri jahat dan bakteri baik, tetapi juga asupan makanan asin dan manis.

Mencukupi nutrisi tubuh

Melulu makan junk food tentu tak baik dan kurang mencukupi nutrisi seimbang tubuh. Selalu ingat untuk mencukupi nutrisi tubuh dengan sayuran dan makanan lain.

Pakai parfum

Batalkan rencana Anda makan junk food dengan memilih parfum yang tepat. Studi yang dilakukan Flinders University menemukan bahwa aroma melati mengurangi keinginan makan junk food hingga 13 persen. Menarik untuk dicoba, ya, seperti dikutip dari Men's Health.

(baca: Sudahkah Anda Coba Makan Air?)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement