Rabu 18 May 2016 06:03 WIB

Satin Bisa Bantu Anda Simpan Buah Lebih Lama

Rep: C34/ Red: Indira Rezkisari
Beragam buah-buahan.
Foto: pexels
Beragam buah-buahan.

REPUBLIKA.CO.ID, Tahukah Anda bahwa setengah dari buah dan sayuran di dunia terbuang selama rantai suplai makanan? Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) menyebutkan, itu disebabkan karena kerusakan dini pada buah dan sayur sehingga tak lagi layak makan.

Biasanya, kita menyimpan buah-buahan itu di kulkas agar tetap segar. Namun, ternyata ada penemuan baru yang memungkinkan buah dan sayur tetap segar tanpa lemari es.

Penemuan yang dipublikasikan dalam jurnal Scientific Reports itu merekomendasikan untuk melapisi buah-buahan dengan sutra biokompatibel. Fibroin, protein larut ditemukan dalam sutra, memiliki kemampuan luar biasa untuk memperpanjang kesegaran buah dengan memperlambat respirasinya.

Untuk penelitian ini, para peneliti mencelupkan stroberi yang baru dipetik dalam larutan satu persen protein serat sutra. Proses itu diulang hingga empat kali, kemudian buah berlapis serat sutra disimpan pada suhu kamar.

Buah yang telah dilapisi dibandingkan dari waktu ke waktu dengan buah yang tidak diberi perlakuan apa-apa. Dalam tujuh hari, stroberi itu terbukti masih segar sedangkan buah yang tak dilapisi mulai terdehidrasi dan berubah warna.

Eksperimen serupa dilakukan pada pisang yang dipanen saat belum terlalu matang. Sutra pelapis menurunkan tingkat pematangan pisang sehingga mencegahnya lekas melunak dan busuk.

"Kandungan beta-sheet dalam lapisan serat sutra membuat buah tidak lekas bereaksi terhadap karbon dioksida dan oksigen. Hasilnya, terdapat penundaan yang signifikan secara statistik dalam pembusukan buah," kata peneliti senior Fiorenzo Omenetto sekaligus profesor di Tufts University Massachusetts, AS, dilansir dari Indian Express.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement