REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asupan protein dibagi menjadi protein hewani dan nabati. Penggemar olahraga pembentuk tubuh seperti binaraga lalu identik dengan konsumsi protein nabati dalam porsi besar. Haruskah begitu?
Untuk mengonsumsi protein, Runner Up Ms. Bikini Musclemania Asia 2014, Hani Gani, memvariasikannya. Perempuan yang pernah memiliki berat badan 95 kilogram ini mengatakan salah satu contoh protein nabati paling gampang adalah kacang almond. Kacang ini bisa untuk kudapan.
Selain itu, protein hewani bisa dikonsumsi untuk makan siang contohnya ayam, untuk pagi hari juga bisa contohnya telur, dan disela itu kalau lapar bisa mengemil kacang almond.
Almond bisa dijadikan kudapan atau diatur agar menjadi makan besar. Untuk body building juga bisa makan bubur kacang hijau tanpa gula dan santan. Bukan hanya itu, di semua sayuran hijau ada proteinnya, dalam bayam, brokoli juga banyak proteinnya.
Menurut perempuan berusia 39 tahun ini, jarang sekali orang kelebihan protein. Karena makan protein banyak itu sulit selain itu cepat kenyang. Sehingga untuk perempuan paling enak, cepat kenyang, tapi juga kebutuhan proteinnya tercukupi.
Ia menjelaskan efek samping kebanyakan protein kalau dari sumber yang natural tidak mungkin. Namun kalau dari susu protein itu bisa kelebihan. “Bukan makanan yang whole food, itu bisa efeknya kerja ginjal jadi berat,” tambahnya.