REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sirih merupakan daun yang memiliki sifat antiseptik, antibakteri, antioksidan dan dapat membantu penyembuhan luka kulit. Dengan sifat-sifat ini, air sirih dipercaya mampu membantu perempuan dalam mengatasi masalah keputihan yang mengganggu.
Ada beberapa senyawa bioaktif dalam sirih yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri maupun jamur, contohnya minyak atsiri. Salah satu bakteri yang dapat dihambat pertumbuhannya oleh minyak atsiri adalah E coli yang diketahui dapat memicu terjadinya keputihan.
Sirih juga memiliki senyawa bioaktif hydroxychavicol yang memiliki sifat antifungal. Senyawa ini secara aktif dapat melawan strain jamur yang sangat lebar, yaitu mencapai 124 strain.
"Secara ilmiah, (sirih) itu memang manfaatnya searah (untuk membantu mengatasi keputihan)," ungkap Kepala Pusat Studi Biofarmaka Institut Pertanian Bogor (IPB) Dr Irmanida Batubara SSi MSi, dalam diskusi kesehatan yang diselenggarakan Resik V Godokan Sirih dari PT Kino Tbk, di Jakarta.
Sifat dari senyawa-senyawa bioaktif dalam sirih pada dasarnya bukan membunuh, melainkan menghambat pertumbuhan bakteri atau jamur. Dengan begitu, penggunaan sirih diharapkan tidak merusak flora normal dalam vagina.
Untuk mendapatkan manfaat sirih, daun sirih bisa direbus terlebih dahulu. Setelahnya, air rebusan sirih bisa digunakan untuk membasuh area vagina saat perempuan mengalami masalah keputihan.
Irmanida mengungkapkan tiga langkah mudah untuk membuat rebusan air sirih. Langkah pertama adalah menyiapkan 5-10 lembar daun sirih yang sudah dicuci bersih. Langkah kedua, rebus daun tersebut dengan 2,5 liter air bersih hingga mendidih selama 15 menit. Langkah selanjutnya, dinginkan air rebusan sirih terlebih dahulu sebelum digunakan untuk membasuh area vagina.
Cara membasuh dan membersihkan area vagina ialah dari arah depan ke belakang. Setelah dibasuh, keringkan area vagina dengan handuk hingga benar-benar kering.
"Gunakan handuk yang memang hanya digunakan untuk membersihkan daerah kewanitaan," kata Irmanida.